kievskiy.org

Studi Baru: Risiko Kabut Otak hingga Demensia Berpotensi Terjadi setelah 2 Tahun Kena Covid-19

Ilustrasi. Kabut otak hingga demensia beresiko terjadi setelah dua tahun terinfeksi Covid-19.
Ilustrasi. Kabut otak hingga demensia beresiko terjadi setelah dua tahun terinfeksi Covid-19. /PIxabay/mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah studi yang diterbitkan di Lancet Psychiatry pada 17 Agustus 2022 mencatat adanya dampak jangka panjang pada otak, seperti kabut otak dan demensia.

Penelitian ini dilakukan selama dua tahun terhadap 1,28 juta orang yang menderita Covid-19 dengan menganalisis data dari pasien di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain.

Para peneliti menemukan bahwa dalam dua bulan pertama terinfeksi Covid-19, orang lebih cenderung mengalami kecemasan dan depresi dibandingkan dengan orang yang menderita infeksi saluran pernapasan jenis lain.

Kemudian hingga dua tahun setelahnya, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi terkena gangguan pada otak seperti kabut otak, psikosis, kejang, dan demensia. Efeknya juga bervariasi menurut kelompok usia.

Baca Juga: Teori Konspirasi Big Mouth, Terungkap Big Mouse Sebenarnya Adalah...

Berdasarkan penelitian, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang pernah terinfeksi Covid-19 tercatat lebih banyak mengalami kabut otak, demensia, dan gan gguanpsikotik dibandingkan dengan orang-orang pada usia yang sama yang pernah mengalami infeksi pernapasan selain Covid-19.

Dari 10.000 orang pasien Covid-19 dalam kelompok usia ini, ditemukan sebanyak 450 kasus demensia.

Sementara dari 10.000 orang pasien infeksi pernapasan selain Covid-19, ditemukan 330 kasus demensia.

Baca Juga: Heboh Rumor Bunker Milik Ferdy Sambo Berisi Uang Rp900 Miliar, Polri Beri Jawaban

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat