kievskiy.org

Bahaya Berdesak-desakan dalam Kerumunan Menurut Penjelasan Dokter

Para petugas bergegas melakukan penyelamatan dan evakuasi terhadap orang-orang yang tewas dan terluka dalam kepanikan saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.
Para petugas bergegas melakukan penyelamatan dan evakuasi terhadap orang-orang yang tewas dan terluka dalam kepanikan saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. /Antara/Reuters/Kim Hong-ji.

PIKIRAN RAKYAT - Salah seorang dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menjelaskan kalau berdesak-desakan dapat menimbulkan bahaya.

Menurut dokter spesialis Kardiovaskular yang bernama dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP itu, orang-orang yang berdesakan dalam kerumunan dapat kekurangan oksigen hingga bisa menyebabkan kinerja jantung berhenti.

Vito juga menjelaskan, ketika orang berada di tengah kerumunan yang padat akan membuat napasnya menjadi kurang lega dan risiko dada terimpit. Sehingga, pernapasan tidak bekerja dengan baik.

"Oksigen akhirnya terganggu. Tubuh mengalami kekurangan oksigen," katanya, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Senin, 31 Oktober 2022.

Baca Juga: Hoaks Deteksi Stroke dengan Gerakan Jari-jari Tangan, Dokter RS Pusat Otak Nasional Beri Penjelasan

Menurut Vito, kondisi tersebut diperparah dengan situasi yang tidak kondusif atau tidak terkendali yang menyebabkan munculnya ketegangan dan adrenalin.

Di situasi itu, karbondioksida lebih banyak yang menjadikan pembuluh darah menjadi kuncup. Akibatnya, oksigen tidak terhantar dengan maksimal atau normal.

Hal itu disebabkan oleh fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah sekaligus penghantar oksigen juga tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

"Bayangkan jantung sebagai pompanya saja tidak dapat oksigen juga. Inilah yang menyebabkan terjadinya henti jantung," ujar Vito.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat