PIKIRAN RAKYAT – Menurut data Organisasi World Osteoporosis Day (WOD), satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia di atas 50 tahun di dunia menderita osteoporosis. Ironisnya, hanya 20 persen pasien yang menerima diagnosis dan perawatan tepat.
Istilah osteoporosis sendiri diambil dari bahasa latin yang memiliki arti tulang keropos. Bagaimana tulang bisa keropos?
Idealnya, bagian dalam tulang berisi ruang-ruang kecil yang mirip sarang lebah. Pada penderita osteoporosis, ukuran ruang-ruang dalam tulang meningkat atau membesar. Hal itu menyebabkan tulang kehilangan kepadatan dan kekuatannya.
Akhirnya, tulang menjadi rapuh. Pada kasus-kasus di lapangan, osteoporosis menyebabkan tulang mudah patah ketika jatuh ringan, terbentur, berdiri, berjalan, atau bahkan ketika bersin kuat.
Baca Juga: Bambang Subianto Meninggal Dunia, Sri Mulyani Kenang Sang Eks Menkeu: Sosok yang Berjasa
Adapun bagian tulang yang rentan terkena adalah tulang rusuk, pinggul, tulang belakang, dan tulang di pergelangan tangan.
Patah tulang yang terjadi dapat menyebabkan kecacatan, rasa sakit berkepanjangan, bahkan hingga meninggal dunia. Lantas, bagaimana ciri, penyebab, dan cara pengobatannya?
Ciri dan Gejala Penyakit Osteoporosis
Dilansir dari Health Line, kebanyakan penderita tidak menyadari dirinya terkena osteoporosis sampai ia mengalami patah tulang. Hal ini karena dalam kebanyakan kasus, penyakit ini tidak menunjukkan gejala awal.
Namun, pada mereka yang menunjukkan gejala, biasanya gejala yang muncul adalah: