kievskiy.org

Bahaya Ftalat Mengintai, Peneliti Temukan Kaitannya dengan Tumor Rahim

Ilustrasi bahan kimia berbahaya.
Ilustrasi bahan kimia berbahaya. /Pexels/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT - Material plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari me­ngandung bahan kimia pengganggu hormon. Salah satu­nya, ftalat yang da­pat larut dalam air.

Ilmuwan tengah meneliti bagaimana fibroid pada rahim terkait dengan ftalat. Komponen kimia ini ditemukan pada ratusan produk rumah tangga serta kosmetik.

Fibroid rahim adalah tumor nonkanker mulai dari seukuran biji hingga bola sepak yang tumbuh di sekitar rahim. Fibroid ini mengakibatkan banyak gangguan pada wanita seperti nyeri punggung dan panggul, perdarah­an menstrual yang berat, nyeri saat berhubungan seksual, dan masalah reproduksi lainnya.

Ftalat diketahui dapat mengganggu hormon dan sudah jadi bahan peneliti­an lebih dari puluhan tahun. Sebagian studi mengidentifikasikan penyebab ­fibroid pada wanita adalah karena ­paparan ftalat.

Baca Juga: Galon Sekali Pakai Berpotensi Mengandung Etilen Glikol, Bukan Solusi Tepat Tangani Sampah Plastik

Pada 2017 setelah dianalisis dari lima riset, ilmuwan dari Cina ­dilaporkan menemukan kenaikan risiko fibroid pada urine wanita yang mengandung produk turunan ftalat yang disebut DEHP. Komponen kimia ini dikenal sebagai bahan tambahan pada plastik untuk membuatnya fleksibel.

Di Amerika Serikat, diperkirakan 26 juta wanita antara usia 15-50 tahun memiliki fibroid rahim. Setengah dari mereka mengalami gejala yang melemahkan. Hingga saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menghilangkan fibroid secara permanen.

Tumor ini akan menyusut sendirinya, terutama setelah menopause. Dan, para wanita ini mungkin tidak memerlukan pe­nanganan khusus, kecuali gejalanya terasa lebih berat.

Beberapa pengobatan dapat meringan­kan gejalanya. Namun, ­tindakan operasi satu-satunya pilihan ketika obat-obatan terbukti tidak efektif atau tumor ini menghalangi wanita ­untuk dapat hamil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat