kievskiy.org

Gilang 'Bungkus' Dijuluki Fetish Kain Jarik, Psikolog: Harus Diperiksa Lebih Lanjut

Tangkapan layar sebuah utas pemilik akun Twitter @m_fikris tentang fetish kain jarik berkedok riset.
Tangkapan layar sebuah utas pemilik akun Twitter @m_fikris tentang fetish kain jarik berkedok riset. /Twitter/@m_fikris/NA

PIKIRAN RAKYAT - Salah seorang mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya, dikabarkan menjadi seorang predator seks, setelah kisahnya banyak dibongkar para korban di media sosial Twitter.

Gilang, mahasiswa tersebut, melancarkan aksinya dengan modus cara meminta bantuan, untuk penelitian tugas akhir yang bertemakan bungkus-membungkus.

Julukan Gilang ‘bungkus’ sampai Gilang ‘si fetish kain jarik’ pun disematkan netizen kepadanya.

Baca Juga: Pensiun 2017 Lalu, Andrea Pirlo Kembali ke Juventus

Namun, apakah label fetish bagi orang-orang seperti Gilang sudah tepat? Psikolog klinis dewasa, Nirmala Ika mengesah untuk memastikan seseorang dengan fetish perlu ada pemeriksaan langsung oleh para ahli kesehatan.

"Harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan Gilang itu fetish atau bukan," ujar dia, Jumat, 31 Juli 2020.

Nirmala mengatakan, fetish adalah ketertarikan atau rangsangan secara seksual tapi pada organ-organ atau bagian tubuh yang non-seksual, atau pada benda-benda yang non-seksual.

Baca Juga: Zaskia Gotik Masuk Rumah Sakit saat Hamil Muda, Ayu Ting Ting: Beberapa Hari Keram Perut

Dia mencontohkan, seseorang dengan fetish bisa terangsang ketika melihat ibu jari seseorang, rambut atau hidung seseorang. Dia juga bisa mendapatkan rangsangan ketika melihat benda-benda semisal sepatu, pakaian, sarung tangan dan lainnya, yang sebenarnya pada orang lain benda ini terasa biasa saja.

"Yang untuk orang lain pada umumnya mungkin hal-hal itu ya akan dilihat biasa saja," kata Nirmala.

Lebih lanjut, apakah seseorang dengan fetish bisa disebut mengalami penyimpangan seksual?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat