PIKIRAN RAKYAT – Simak contoh menu diet karnivora yang diklaim bisa mengurangi berat badan dan diabetes, meski ada syarat tertentu yang wajib dipenuhi. Diet itu memungkinkan kita hanya makan makanan hewani.
Diet itu ternyata memiliki kekurangan tersendiri walaupun tetap ada manfaatnya. Salah satu pendukung diet ini adalah dokter ortopedi asal Amerika Serikat, Shawn Baker. Ia menyebut manfaat diet tersebut adalah mengobati diabetes, obesitas, depresi, kecemasan, sampai radang sendi.
Contoh menu diet karnivora
Adapun contoh menu diet itu adalah sebagai berikut, dilansir dari laman Healthline:
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Bukan Sekadar Tren Sesaat, Simak Seluk-beluk Diet Menurut Kesehatan
- Daging: daging sapi, ayam, kalkun, jeroan, domba, babi, dan lain-lain.
- Ikan: salmon, mackerel, sarden, kepiting, lobster, tilapia, herring, dan lain-lain.
- Produk hewani lainnya: telur, lemak babi, sumsum tulang, kaldu tulang, dan lain-lain.
- Susu rendah laktosa (dalam jumlah kecil): krim kental, keju keras, mentega, dan lain-lain.
- Air.
Menurut sebagian pendukungnya, diet dengan garam, merica, dan bumbu tanpa karbohidrat diperbolehkan. Sebagian lainnya tetap mengonsumsi yogurt, susu, dan keju lunak meski makanan itu tidak disertakan karena ada karbohidrat di dalamnya.
Diklaim bisa kurangi berat badan
Tidak adanya karbohidrat yang dikonsumsi dalam diet karnivora. Sejumlah riset menyebut ada efek mengurangi berat badan tersebut jika kita melakukan diet tinggi protein dan rendah karbohidrat, dilansir dari laman Healthline.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Beras Diet Rendah Kalori Tebaik dan Aman
Protein diketahui membuat kita merasa lebih kenyang setelah makan. Hal itu menyebabkan berkurangnya asupan kalori yang berdampak pada penurunan berat badan. Laju metabolisme tubuh kita meningkat akibat protein tersebut sehingga kalori akan lebih banyak terbakar.
Sebuah studi pada 132 orang dewasa dengan obesitas menyebut ada efek penurunan berat badan dari 4 jenis diet pembatasan karbohidrat dan protein dalam jumlah bervariasi. Studi lain juga menunjukkan bahwa peningkatan protein dapat menrunkan berat badan dan mengurangi jumlah kenaikannya dari waktu ke waktu.