kievskiy.org

Polusi Udara dan ISPA Meningkat, Sejumlah Langkah Pencegahan Perlu Dilakukan

Ilustrasi masker dan kualitas udara. Menteri Kesehatan Himbau Warga Jakarta Lindungi Diri dari Polusi Udara dengan Masker
Ilustrasi masker dan kualitas udara. Menteri Kesehatan Himbau Warga Jakarta Lindungi Diri dari Polusi Udara dengan Masker /Pixabay/Mohamed Hassan Pixabay/Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, polusi udara menjadi pemicu meningkatnya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Di tengah kondisi itu, Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D., Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua memberikan sejumlah anjuran.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, perlu pemeriksaan kualitas udara secara rutin dan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat polusi udara tinggi juga perlu dilakukan.

“Kita dapat melakukan pencegahan mulai dari diri sendiri, seperti mencari informasi terkait kualitas udara ketika ingin berkegiatan di luar ruangan dan informasi ini bisa didapatkan melalui aplikasi untuk melihat air quality index. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan data ini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," kata Irandi dalam keterangan tertulis Humas UI, Jumat, 1 September 2023. Hal itu tidak hanya diperuntukkan untuk aktivitas harian, seperti pergi sekolah dan bekerja, melainkan juga untuk para penggemar olahraga, terutama olahraga outdoor.

Baca Juga: Kemenkes Rekomendasikan Masker untuk Tangkal Polusi Udara, Menkes: Jenisnya Kita Sampaikan

"Kalau pun tidak terhindarkan, disarankan untuk menggunakan masker dengan standar yang bisa mengurangi hirupan partikel kecil berbahaya yang tidak seharusnya masuk ke dalam tubuh dengan kadar tinggi, seperti KN95 ataupun KF94,” ujar dr. Irandi yang juga Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Rumah Sakit UI (RSUI).

Bila dimungkinkan, sebaiknya bekerja secara remote atau yang dikenal dengan work from home namun juga dengan memperhatikan kualitas udara di dalam ruangan untuk saat ini. Harus ada ventilasi sehingga dapat mengalirkan udara dari luar ke dalam ruangan dan sebaliknya. Ia menambahkan, “Salah satu cara yang ada dalam rekomendasi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) adalah pemasangan air purifier, walaupun secara keilmuan masih kontroversi manfaatnya tapi sekali lagi dalam upaya ikhtiar seperti ini bisa dilakukan.”

Bagi seseorang yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap dampak polusi udara, seperti seseorang yang mempunyai riwayat penyakit paru, dianjurkan melakukan kontrol ke dokter. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi efek buruk yang ditimbulkan akibat polusi udara dan mendapatkan rekomendasi tambahan obat agar tetap dapat beraktivitas dengan baik.

Baca Juga: Dinkes Tangerang Sebut Polusi Udara Jadi Penyebab Kematian Kelima Tertinggi di Indonesia

Selain itu, masyarakat juga harus menghindari sejumlah kebiasaan buruk yang mengganggu pernapasan dan mengganggu udara lingkungan, seperti kebiasaan merokok, baik tembakau maupun elektronik. Dengan demikian, kualitas udara dan kesehatan pernapasan tak semakin memburuk. Yang juga perlu diperhatikan dan belum lama ini juga cukup banyak dibicarakan oleh masyarakat adalah kebiasaan membakar sampah. Kebiasaan itu dapat menghasilkan racun yang lebih banyak ke udara dan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat