PIKIRAN RAKYAT - Perawatan kulit saat ini memiliki 2 istilah yang populer, memutihkan dan mencerahkan. Kedua istilah itu memiliki perbedaan bukan hanya dari definisinya, tapi juga tujuannya dan cara untuk mendapatkan hasilnya.
Kedua istilah itu juga sering kali menjadi kata kunci dalam promosi produk perawatan kulit yang bisa dilihat baik di iklan maupun di kemasannya. Hal itu juga sering menjadi pertimbangan para konsumen dalam memilih produk.
Menurut Yogi Faldian, Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi, kedua istilah itu memang berbeda dari segi pemahaman masyarakat secara umum dan cara perawatannya. Keduanya pun bisa dilakukan secara sehat supaya bukan hanya mencerahkan atau memutihkan, tapi juga menyehatkan.
"Ada yang bisa menggunakan skincare sendiri dengan menggunakan produk yang bisa dibeli secara bebas. Kalau ada produk yang mengeklaim mencerahkan atau memutihkan, ya bisa melakukan perawatannya sendiri. Itu bisa menjadi perawatan rutin selama kulitnya tidak bermasalah," katanya di Bandung, Rabu, 18 Oktober 2023.
Baca Juga: 4 Kulit Sayuran Ini Bermanfaat, Jangan Dikupas Saat Dikonsumsi atau Dimasak
Sebelum melakukan perawatan sendiri maupun perawatan dengan konsultasi ke dokter kulit, Yogi memaparkan perbedaan antara kedua istilah itu. Dengan begitu, masyarakat bisa memilih cara yang tepat.
Perbedaan makna memutihkan dan mencerahkan
Dari segi bahasa, kata mencerahkan atau brightening dan memutihkan atau whitening memang berbeda. Hal itu juga berlaku dalam pengertian perawatan kulit, ada makna yang berbeda ketika menyebutkan memutihkan atau mencerahkan.
Mencerahkan, kata Yogi, adalah perawatan yang tidak mengubah warna dasar kulitnya. Perawatan mencerahkan diartikan bahwa kulit menjadi lebih bersih, tidak kusam, dan memiliki kesamaan warna di seluruh area permukaan kulit yang menjalani perawatan.
"Kalau kulitnya kuning langsat atau sawo matang, ya kulitnya tetap begitu. Tetapi, kulitnya menjadi lebih bersih, lebih cerah. Kulit juga bisa menjadi lebih lembap, tidak kering, sehingga lebih glowing," ujar staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu.