kievskiy.org

Bahayanya Seorang Ibu Bandingkan Anak, Terapkan Kiat-kiat Ini untuk Menghindarinya

Ilustrasi anak-anak.
Ilustrasi anak-anak. /Pexels/Ketut Subiyanto

PIKIRAN RAKYAT - Membandingkan satu dengan lain hal termasuk ke dalam sifat natural manusia, mengingat betapa unik dan berbeda antara satu dan lain orang. Namun, sebagai orang tua, perangkap 'membanding-bandingkan' anak ini begitu berbahaya.

Membesarkan anak adalah pekerjaan yang sangat sulit. Terutama ketika kita memaksakan standar dan ukuran hidup orang lain agar diterapkan di kondisi rumah sendiri, termasuk soal anak.

Namun, bagi seorang ibu, pikiran membandingkan yang kerap datang tanpa diundang itu sebisa mungkin perlu ditahan dan dihindari. Pasalnya, tidak ada orang lain yang bisa melakukan hidup kita lebih baik dari kita sendiri.

Suka atau tidak, kita semua kerap secara sengaja mengukur anak-anak kita dengan standar kakaknya atau anak-anak lain, hanya karena keingintahuan terlampau tinggi tentang bagaimana anak-anak lain tumbuh dan bagaimana orang lain menjalankan perannya sebagai orang tua.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Susu Penumbuh Tinggi Badan Khusus Anak dan Remaja

Wajar jika kita ingin tahu lebih banyak bagaimana anak-anak lain bertumbuh, menjadi dewasa, dan berkembang karena kita semua ingin memastikan anak-anak kita tidak tertinggal oleh teman seusianya.

Namun, kondisi ini akan menjadi bahaya ketika sudah mulai muncul rasa kompetitif dan seolah berlomba 'menciptakan' anak yang pertumbuhannya paling ideal. Banyak sekali orang tua zaman ini yang terlalu fokus memastikan anak mereka unggul dalam segala hal, tanpa memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan si anak.

Buntutnya orang tua memaksa anak-anak tumbuh lebih cepat daripada kemampuan dan kenyamanan anak. Akibatnya, orang tua akan melakukan pengelolaan mikro terhadap anak-anak mereka dan memberikan terlalu banyak tekanan pada anak supaya mengungguli teman-temannya, terlepas dari siap tidaknya anak-anak tersebut.

Mengapa hanya anak saya membuat ulah dan tantrum di tempat umum? Mengapa anak perempuan saya tidak bisa berbicara sebaik anak tetangga? Kenapa anak saya tidak bisa tidur pulas dan nyenyak seperti anak lain? Pertanyaan semacam ini jika tidak dihadapi dengan betul maka akan segera membangun pola didik diktator yang justru menghambat pertumbuhan mental anak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat