kievskiy.org

Kapan Orangtua Harus Berhenti Memarahi Anak? Simak Penjelasannya

Ilustrasi anak dan orangtua. 10 tips bangun hubungan kuat orangtua dan anak remaja.
Ilustrasi anak dan orangtua. 10 tips bangun hubungan kuat orangtua dan anak remaja. /Pixabay/Endho

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai pendekatan dilakukan orangtua untuk mendisiplinkan perilaku dan kejiwaan anak. Salah satunya, Anda cenderung memilih memarahi saat mereka melakukan suatu kesalahan atau melanggar aturan yang ditetapkan sebelumnya.

Orangtua sekalian, kini waktunya memahami bahwa pendekatan disipliner sangat penting disesuaikan penerapannya karena dapat sangat berpengaruh pada perkembangan emosional dan kesehatan jiwa mereka secara keseluruhan.

Dalam hal ini, pendisiplinan perilaku anak dengan metode memarahi perlu memerhatikan rentang usia mereka dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi disiplin.

Tahapan Perkembangan Perilaku Anak

1. Tahun Anak Usia Dini (Usia 1-5)

Di rentang usia 1-5 tahun, anak sedang memulai pengenalan bahasa dan norma-norma sosial dasar. Tak mengherankan, mereka sering menguji batas kesabaran lantaran adanya perilaku yang memerlukan koreksi.

Kendati demikian, metode memarahi harus berlangsung dengan hati-hati. Alih-alih teguran keras, pengalihan secara lembut dan penguatan positif merupakan strategi yang lebih efektif untuk membimbing perilaku.

2. Anak Tengah (Usia 6-11)

Di rentang usia 6-11 tahun, anak menjadi lebih sadar akan ekspektasi dan peraturan masyarakat. Meskipun demikian, fokus pendisiplinan harus dialihkan ke arah pengembangan kemandirian dan tanggung jawab.

Intinya, orangtua harus bisa menjelaskan tentang konsekuensi tindakan dan diskusi konstruktif lebih bermanfaat daripada teguran keras.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat