kievskiy.org

Ini Regulasi Bromat di Industri Makanan: Apa yang Produsen Makanan Harus Patuhi?

Ilustrasi air minum dalam kemasan (AMDK).
Ilustrasi air minum dalam kemasan (AMDK). /Pixabay/Willfried Wende Pixabay/Willfried Wende

PIKIRAN RAKYAT - Bromat adalah senyawa yang terbentuk dari produk sampingan selama proses desinfeksi air dengan ozon. Keberadaan bromat pada air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi perhatian karena senyawa ini bersifat karsinogenik di tingkat tertentu.

Di Indonesia, ada regulasi ketat terkait kandungan bromat di industri makanan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, kadar bromat yang diperbolehkan dalam air minum tidak boleh melebihi 0,01 mg/L. Batasan tersebut sesuai dengan ketetapan WHO.

Sementara persyaratan terkait keamanan dan mutu keempat jenis produk AMDK tersebut telah ditetapkan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diberlakukan secara wajib berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016 tentang Pemberlakukan Standar Nasional Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa senyawa bromat boleh ada dalam AMDK, tetapi jumlahnya sangat dibatasi untuk memastikan keamanan konsumen. Produsen AMDK juga wajib mematuhi batas-batas yang ditetapkan oleh peraturan-peraturan yang berlaku guna menghindari bahaya jangka panjang.

Bahaya Bromat bagi Tubuh

Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Dr. Rizka Maria mengatakan beberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa dampak bromat terhadap kesehatan adalah gangguan sistem saraf pusat seperti hilangnya reflek dan kelelahan berlebihan, gangguan darah seperti anemia, mual, muntah, nyeri perut, diare, muntah darah, dan pembengkakan paru. Sebagian besar gangguan kesehatan ini dapat sembuh setelah mendapat penanganan medis. 

Sementara manusia yang mengonsumsi bromat ribuan kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah standar senyawa tersebut dalam AMDK, ada dampak kesehatan yang lebih parah, yaitu gangguan ginjal, gangguan sistem saraf, dan gangguan pendengaran. Namun hal sangat jarang terjadi.

 

Selain itu, bromat dapat mengganggu fungsi tiroid. Tiroid yang terpapar bromat dalam jangka panjang mungkin mengalami disfungsi, yang dapat memengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan. Bahkan, bromat dapat menyebabkan kerusakan dalam sel darah merah, yang mengarah pada anemia hemolitik. Kondisi ini terjadi ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada mereka diproduksi oleh tubuh.

Dalam jangka panjang, paparan bromat yang melebihi batas aman, meski dalam jumlah kecil, dapat memiliki dampak kumulatif yang serius terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi batasan yang telah ditetapkan guna melindungi kesehatan konsumen dari paparan bromat dalam AMDK.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat