kievskiy.org

Bromat dan Keamanan Pangan: Peraturan dan Standar yang Berlaku untuk Masyarakat

Ilustrasi air mineral.
Ilustrasi air mineral. /Pixabay/Bru-nO

PIKIRAN RAKYAT - Senyawa kimia, bromat sedang dalam perbincangan jagat media sosial belakangan ini, seiring adanya isu temuan kadar berlebihan senyawa itu di sepuluh merek air minum dalam kemasan (AMDK). Padahal, bromat telah terkenal sangat berbahaya untuk kesehatan lantaran bersifat karsinogenik atau racun penyebab kanker.

Senyawa bromat secara umum terbentuk dari unsur Bromida alami dalam bahan baku air untuk AMDK yang bertemu Ozon karena adanya proses ozonisasi untuk mendesinfeksi air minum dalam kemasan.

AMDK dengan proses penyaringan tidak hati-hati akan menimbulkan temuan bromat dalam produk mereka, apalagi untuk kasus kontaminasi dalam sumber air.

Kendati berpotensi membentuk bromat, keberadaan ozon untuk menjadi disinfektan air minum dalam kemasan masih menempati posisi terbaik.

Adapun senyawa bromat dalam kadar berlebihan yang terlanjur masuk ke AMDK dan dikonsumsi seseorang bisa memunculkan beberapa masalah kesehatan, seperti sistem saraf, pencernaan, penginderaan, dan peredaran darah dengan berbagai variasi penyakitnya.

Peneliti BRIN, Dr Rizka Maria mengungkapkan beberapa risiko kesehatan yang dirasakan setelah mengonsumsi AMDK dengan bromat dalam kadar berlebihan.

"Pada manusia yang mengonsumsi senyawa bromat sebanyak ribuan kali lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat pada jumlah standar senyawa Bromat pada AMDK, maka terdapat efek kesehatan yang lebih parah, yaitu gangguan ginjal, gangguan sistem saraf, dan gangguan pendengaran," kata Dr. Rizka Maria dalam pernyataan tertulis yang diterima Pikiran-Rakyat.com.

Rizka yang bekerja di Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN bahkan membeberkan efek karsinogenik bromat bukan dirasakan dalam waktu dekat melainkan perlu puluhan tahun untuk membentuk suatu penyakit serius.

"Beberapa pendapat menyebutkan bahwa akumulasi bromat dalam tubuh membahayakan. Efek karsinogenik hasil mengonsumsi bromat bisa mulai terasa atau teramati setelah 10-20 tahun konsumsi," katanya menuturkan.

"Namun kondisi ini tergantung pada kadar bromat yang ada dan kesehatan penggunanya," sambungnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat