kievskiy.org

Pengakuan Warga Palestina yang Jadi Tahanan Israel: Saya mengalami Hari-Hari yang Sulit

Ilustrasi Palestina dan Israel.
Ilustrasi Palestina dan Israel. /Pixabay/Jorge Villalba

PIKIRAN RAKYAT - Warga Palestina Maher al-Akhras mengungkapkan kisahnya selama jadi tahanan Israel.

Ia pun melakukan aksi mogok makan, sebagai bentuk upaya protes terhadap kebijakan rasis Israel.

"Saya melakukan pemogokan (untuk mengungkap kebijakan pendudukan Israel) dan saya berhasil melakukannya, kami tidak bisa diam tentang ketidakadilan yang dipraktikkan terhadap kami ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Akui Menikah Lagi, Kiwil Ungkap Reaksi Rohimah: Ngamuk, Dia Perempuan Sabar Banget

Ia juga mengaku ia dan tahanan lainnya tidak memiliki senjata apapun, hanya miliki tekad dan kemauan.

"Kami tidak memiliki senjata tetapi kami memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk menghadapi pendudukan dan kebijakan rasisnya," katanya, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Anadolu Agency.

Dari pengakuannya, ada sekitar 4.400 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, termasuk 39 wanita, 155 anak-anak, dan sekitar 350 tahanan administratif.

Baca Juga: Lima Minggu Berturut-turut, Polisi Israel Larang Warga Palestina Salat Jumat di Masjid Al-Aqsa

Penahanan administratif adalah penahanan tanpa dakwaan dan sidang untuk jangka waktu hingga enam bulan yang dapat diperpanjang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat