kievskiy.org

Lihat Tato Nazi di Tubuh Pria Positif Covid-19, Dokter Ini Sempat Ragu Selamatkan Nyawa Pasiennya

Ilustrasi dokter.
Ilustrasi dokter. /Pixabay/marionbrun

PIKIRAN RAKYAT - Seorang dokter berdarah Yahudi di California, Amerika Serikat (AS) terkejut ketika sedang memeriksa pasiennya.

Pasalnya, pasien yang menderita Covid-19 tersebut memiliki tato bergambarkan Nazi di tubuhnya.

Dokter tersebut diketahui bernama Taylor Nichols, ia membagikan kisah harunya dalam serangkaian cuitan di Twitter beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Seruduk Belasan Sepeda Motor, Pengendara Mobil Mewah Ditetapkan Sebagai Tersangka

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, Nichols bekerja di ruang gawat darurat Rumah Sakit Mercy San Juan di Sacramento California.

Kemudian pada pertengahan November 2020, seorang pria tua datang dengan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Nichols menuturkan, pria tersebut kesulitan bernapas dan tampak sakit serta meminta dirinya untuk tetap hidup.

Baca Juga: Tingkat Kematian Tinggi, Guru Besar UI: Herd Immunity Covid-19 Lebih Baik Menggunakan Vaksin

Dokter dan tim medisnya, seorang perawat kulit hitam dan terapis pernapasan keturunan Asia kemudian bersiap untuk melakukan perawatan intubasi kepada pasien.

Namun Nichols terkejut ketika melihat sebuah tato permadani simbol Nazi di kulitnya. Lalu terlintas keraguan pada dirinya, apakah pasiennya itu akan mempedulikannya jika situasi sedang berbalik.

"Kami semua melihat. Simbol kebencian di tubuhnya secara lahiriah dan dengan bangga mengumumkan pandangannya. Kami semua tahu apa yang dia pikirkan tentang kami. Bagaimana dia menghargai hidup kita," tulis Nichols sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter pribadinya @tnicholsmd pada 30 November 2020 lalu.

Baca Juga: Sampdoria vs AC Milan: Stefano Pioli Ingin Rossoneri Tiru Kesuksesan Leicester

Meski demikian, Nichols memutuskan untuk memberi pasiennya kesempatan untuk hidup, terlebih ia memiliki tanggung jawab sebagai petugas medis.

"Namun di sinilah kami, bekerja dengan mulus sebagai tim untuk memastikan kami memberinya kesempatan terbaik untuk bertahan hidup semampu kami. Semuanya sambil memakai topeng, gaun, pelindung wajah, sarung tangan," lanjutnya.

Nichols pun melihat pria itu mengalami kondisi yang menyedihkan, kemudian berkata sambil terangah-terengah 'Jangan biarkan aku mati Dok'.

Baca Juga: Ungkap Nasib Bansos usai Menteri Sosial Resmi Jadi Tersangka Suap, Kemensos: Program Tetap Jalan

Sang dokter pun meyakinkan pria itu bahwa mereka akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya, meski masih ada sedikit keraguan dalam benaknya.

Nichols menggambarkan pasiennya memiliki tubuh kekar, tua dan menunjukkan tanda-tanda penggunaan metamfetamin kronis yang menyebabkan hampir semua giginya rusak.

Dilaporkan bahwa pria itu dihubungkan ke alat bantu CPAP ketika dia tiba di rumah sakit, tetapi Nichols mengatakan bahwa mesin pernapasan tidak cukup.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Ini Link Streaming MAMA 2020 di YouTube, JOOX, Vidio, UseeTV dan Indosiar

Ia kemudian menceritakan ketika dirinya bertanya kepada pria itu apakah dia ingin disambungkan ke ventilator atau tidak.

"Dia berkata bahwa jika selang pernapasan adalah satu-satunya cara dia bisa bertahan, dia ingin kita melakukan semua yang kita bisa. Jadi kami akan melakukannya. Kami kehabisan pilihan pada saat ini, jadi kami bersiap," cuitnya.

Kendati pertemuannya dengan pasien bertato Nazi itu membuatnya 'terguncang', Nichols mengatakan bahwa dia berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik kepada setiap orang yang membutuhkannya.

Baca Juga: Prestasi Menteri Sosial Juliari Batubara, Sebelum Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Bansos

Dirinya mengaku lupa dengan nama pria bertato itu dan tak tahu bagaimana kabar terkini darinya.

Nichols menegaskan, dia sudah melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkannya sebelum pindah ke pasien berikutnya.

 ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat