kievskiy.org

Tingkat Kematian Tinggi, Guru Besar UI: Herd Immunity Covid-19 Lebih Baik Menggunakan Vaksin

Ilustrasi herd immunity terhadap Covid-19.
Ilustrasi herd immunity terhadap Covid-19. /Pixabay/Gerd Altmann

PIKIRAN RAKYAT - Herd immunity atau kekebalan komunitas baru terhadap pandemi bakal tercapai apabila 60-80% masyarakat suatu populasi terpapar secara alami atau melalui vaksinasi. 

Meski demikian, angka kematian yang tinggi membayangi kekebalan komunitas jika dilakukan melalui paparan alami atau tidak menggunakan vaksin.

Hal tersebut mengemuka dalam seminar daring seri kelima “Tinjauan Imunitas terhadap Virus Penyebab COVID-19 dan Herd Immunity ‎pada Sabtu.‎ 

 Baca Juga: Sampdoria vs AC Milan: Stefano Pioli Ingin Rossoneri Tiru Kesuksesan Leicester

Kegiatan tersebut digelar Tim Pengabdian Masyarakat Multidisiplin 2020 Fakultas Farmasi (FFUI). ‎Seminar itu membahas tentang aspek imunitas tubuh manusia terhadap infeksi Covid-19, yakni meliputi imunitas untuk mencegah terjadinya infeksi maupun imunitas yang terbentuk pascapemulihan atau setelah pasien dinyatakan sembuh. 

Selain itu, herd immunity juga diuraikan berdasarkan tantangan dan rasionalitas penerapannya.

 Baca Juga: Ungkap Nasib Bansos usai Menteri Sosial Resmi Jadi Tersangka Suap, Kemensos: Program Tetap Jalan

Saat ini, lebih dari 57 juta orang terinfeksi dengan total kematian lebih dari 1 juta. Dengan angka tersebut, Indonesia menempati posisi ke-21 dunia. 

Menurut Prof Dr Maksum Radji, M Biomed, Apt selaku Guru Besar FFUI Bidang Mikrobiologi, Covid-19 menimbulkan efek berbahaya pada orang yang memiliki faktor penyakit bawaan dan juga pada masyarakat di usia produktif. 

Hal itu didukung oleh proses transmisinya yaitu pasien terinfeksi namun tidak menunjukan gejala. Tak pelak, penting tetap melakukan protokol kesehatan, yaitu Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan mengikuti aturan pemerintah terkait 3M, mengontrol ketat penyakit penyerta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat