kievskiy.org

Bikin Sedih, Begini Isi Curhatan Muslim Prancis yang Dituding Separatisme oleh Emmanuel Macron

POTRET Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron.*
POTRET Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron.* //Instagram/@emmanuelmacron /Instagram/@emmanuelmacron

PIKIRAN RAKYAT - Akhir-akhir ini, Prancis kerapkali menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, negara dengan jumlah muslim terbanyak di Eropa ini membuat kebijakan yang terkesan Islamophobia.

Sebagai tindak lanjut dua penyerangan yang terjadi pada Oktober 2020 kemarin, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyebutkan bahwa tindakan penyerangan tersebut adalah bukti dari adanya 'Islam Radikal' yang tumbuh di Prancis.

Baca Juga: Update Virus Corona di Dunia 11 Desember 2020, Pasien Positif Covid-19 Tembus 70 Juta Orang

Menyikapi hal tersebut, Macron kemudian melakukan penutupan di beberapa masjid, sekolah, ataupun asosiasi muslim.

Lebih parahnya lagi, pada Rabu, 2 Desember, Macron menyebut bahwa ia dan pemerintahannya akan berusaha untuk menghalangi apa yang ia sebut 'separatisme muslim'.

Secara konstan separatisme muslim tersebut ia kaitkan dengan penggunaan hijab dan juga perlindungan terhadap media Charlie Hebdo, yang membuat karikatur Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ditengahi Presiden Trump, Maroko Jadi Negara Arab Terbaru yang Normalkan Hubungan dengan Israel

Tidak hanya membuat warga dunia marah, ternyata kebijakan pemerintah Prancis itu membuat warga muslim Prancis menjadi sakit hati.

Mereka mengeluhkan bahwa semenjak adanya kebijakan ini, hidup mereka di Prancis menjadi tidak tenang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat