PIKIRAN RAKYAT - Awal bulan ini, Rusia membuat kehebohan besar ketika mengerahkan salah satu sistem pertahanan udaranya yang paling canggih yakni S-300V4, sistem anti-rudal balistik. S-300V4 ditempatkan di pulau utara sengketa yang diklaim oleh Jepang.
Ini bukan pertama kali, selama beberapa tahun ini, Moskow telah menjalankan misi untuk memperkuat kehadiran militernya di Asia Timur Laut.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Asia Nikkei, Rabu, 16 Desember 2020, untuk melawan Amerika Serikat, Rusia telah meningkatkan persenjataannya di Timur Jauh dengan menugaskan kapal baru untuk Armada Pasifik, dan secara signifikan memperluas kerja sama militer dengan China.
Baca Juga: Retno Marsudi: Tidak Ada Niatan Indonesia Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel
Penumpukan senjata militer Rusia itu menambah lapisan kerumitan lain di wilayah yang sering disibukkan dengan gesekan teritorial di Laut China Selatan dan menghadirkan tantangan bagi pemerintahan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Rusia mengatakan S-300V4 telah dikerahkan pada 1 Desember 2020 di Iturup, wilayah yang dikenal dengan nama Etorofu di Jepang.
![](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/12/16/1388447643.jpg)
Pulau ini adalah salah satu dari empat penghubung selatan dalam rangkaian Kepulauan Kuril yang diklaim oleh Tokyo, yang menyebutnya sebagai Wilayah Utara. Rusia menempatkan rudal canggihnya di depan pintu Hokkaido, pulau utama paling utara Jepang.
Baca Juga: Minta Lobi Pemekaran Daerah Tak Hanya di Level Lokal, Ridwan Kamil: Harus Melobi DPR Juga
Menanggapi hal itu, Tokyo langsung mengajukan protes resmi dan mengecam langkah itu 'tidak dapat diterima'.