kievskiy.org

Perkuat Warisan AS Keras Terhadap Beijing, Trump Masukkan Lusinan Perusahaan China ke Daftar Hitam

Presiden AS Donald Trump akan masukkan lagi lusinan perusahaan China ke dalam daftar hitam
Presiden AS Donald Trump akan masukkan lagi lusinan perusahaan China ke dalam daftar hitam /Instagram/ @realdonaldtrump


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump akan menambahkan lagi lusinan perusahaan China ke dalam daftar hitam perdagangan pada besok Jumat, 18 Desember 2020 waktu AS.

Hal ini diungkapkan oleh dua orang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada Kamis, 17 Desember 2020.

Langkah tersebut dipandang sebagai upaya Presiden Trump untuk memperkuat warisannya yang keras terhadap China.

Baca Juga: 4 Perusahaannya Kembali Masuk Daftar Hitam AS, Kemenlu Tiongkok Minta Ini pada Pemerintahan Trump

Kebijakan itu juga terjadi hanya beberapa minggu sebelum Presiden terpilih Joe Biden ditetapkan untuk menjabat pada 20 Januari 2021.

Departemen Perdagangan AS diharapkan menambahkan sekitar 80 perusahaan dan afiliasi tambahan ke daftar entitas yang disebut. Perusahaan yang masuk daftar hitam ini hampir semuanya milik Cina.

ementerian luar negeri China mengatakan jika benar, daftar hitam akan menjadi bukti penindasan AS terhadap perusahaan China dan Beijing akan terus mengambil "tindakan yang diperlukan" untuk melindungi hak-hak mereka.

Baca Juga: Di Akhir Masa Jabatan, Trump Tambahkan Lagi 4 Perusahaan Tiongkok ke Daftar Hitam

"Kami mendesak AS untuk menghentikan perilaku keliru penindasan yang tidak beralasan terhadap perusahaan asing," kata juru bicara kementerian China Wang Wenbin pada konferensi pers reguler di Beijing, Jumat, 18 Desember 2020, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Penunjukan oleh Departemen Perdagangan AS diharapkan akan menyebutkan beberapa perusahaan China yang menurut Washington memiliki hubungan dengan militer China, termasuk beberapa membantunya membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan di Laut Natuna Utara (Laut China Selatan), serta beberapa yang terlibat dalam dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat