kievskiy.org

Palestina Belum Merdeka, Jargon Soekarno Ingatkan Politik Luar Negeri Indonesia Tak Diperjualbelikan

Ilustrasi bendera Israel dan Indonesia.
Ilustrasi bendera Israel dan Indonesia. /PIXABAY/heathertruett/kopikeeran PIXABAY/heathertruett/kopikeeran

PIKIRAN RAKYAT – Langkah pemerintah Indonesia untuk tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel disambut baik oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila Prof Eddy Pratomo.

Dia mengatakan dengan langkah tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia tetap memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

"Khusus isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel yang dikaitkan dengan iming-iming uang atau dana bantuan asing, dapat ditegaskan bahwa hal tersebut bukanlah merupakan tradisi atau kebijakan pelaksanaan politik luar negeri RI," kata Prof Eddy Pratomo dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, Jumat 25 Desember 2020.

Baca Juga: Kisah Kiper Charlton Athletic yang Menjaga Gawang di Lapangan Kosong saat Hari Natal

Terlepas dari kasus Israel ini, Eddy menyebut bahwa untuk membuka hubungan diplomatik dengan suatu negara haruslah dipertimbangkan dengan matang.

Terlebih mengenai pembukaan hubungan diplomatik ini telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

"Sebagai bangsa, kita jangan lupa bahwa Presiden Soekarno pernah mengeluarkan Jargon yang terkenal ketika itu, dengan 'go to hell with your aid', yang menggambarkan bahwa politik luar negeri RI bukan untuk 'diperjualbelikan', tapi untuk diabdikan bagi kepentingan nasional," katanya.

Baca Juga: Jemaat Gereja Katedral di Misa Terakhir Natal 2020 Berkurang, Umat Lebih Pilih Ibadah Virtual

Oleh sebab itu, Prof Eddy mendukung langkah Pemerintah Indonesia untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap terciptanya kemerdekaan Palestina.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat