PIKIRAN RAKYAT - Salah satu konflik Timur Tengah yang kerap menjadi sorotan masyarakat dunia yakni pengayaan nuklir Iran.
Sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat hingga Israel menuding bahwa Iran tengah mengembangkan senjata nuklirnya.
Namun, Iran terus membantah dan menyebutkan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan damai.
Baca Juga: Permudah Industri Kendaraan Listrik, Erick Thohir Bentuk Holding BUMN Baterai
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz memperingatkan bahwa Iran membutuhkan satu atau dua tahun untuk memperoleh 'senjata nuklir'.
Berbicara kepada KAN, Perusahaan Penyiaran Publik Israel, Steinitz mengklaim bahwa Iran membutuhkan sekitar setengah tahun untuk menghasilkan uranium yang cukup untuk senjata nuklir.
"Sedangkan untuk persenjataan nuklir, jaraknya sekitar satu atau dua tahun," katanya seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Perlancar Arus Kendaraan, Kementerian PUPR Targetkan 41 Ruas Jalan Tol Terapkan MLFF di 2022
Steinitz juga memuji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden AS Donald Trump karena telah melemahkan tujuan Iran untuk memperoleh senjata nuklir.
"Penarikan (Trump red.) dari kesepakatan nuklir telah melemahkan Iran," ujarnya.