PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak negatif ke satu sektor, melainkan beberapa sektor.
Sektor kesehatan secara gamblang terdampak dengan adanya pandemi Coid-19 yang menyerang seluruh dunia.
Selain kesehatan, sektor ekonomi juga merupakan salah satu yang terdampak cukup parah dan menyebabkan kerugian besar bagi negara maupun warganya.
Kini, bertambah lagi dampak negatif Covid-19 pada kehidupan wanita di beberapa negara.
Baca Juga: Pemerintah Korea Selatan Sediakan 830.000 Rumah Tahun 2025
Baca Juga: AS Tuduh Media Rusia Sebarkan Informasi Hoaks Vaksin Covid-19 Pfizer dan Moderna
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari AFP, ada tambahan hingga 10 juta pernikahan anak yang terjadi selama periode Covid-19.
Salah satu penelitian yang dilakukan badan PBB yang mengurus kesejahteraan anak, UNICEF berjudul 'Covid-19: A Threat to Progress Against Child Marriage' mengungkapkan hal tersebut.
"Penutupan sekolah, tekanan ekonomi, gangguan layanan, kehamilan, dan orang tua meninggal karena pandemi menempatkan anak-anak gadis menjadi sosok yang paling rentan pada peningkatan risiko pernikahan anak," tulis penelitian itu.