kievskiy.org

Laporan Baru Klaim China 'Culik' Anak-anak Uighur Diasingkan dan Masuk ke Panti Asuhan

Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul, Turki 1 Oktober 2020.
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul, Turki 1 Oktober 2020. /Dok Reuters via Business Insider

PIKIRAN RAKYAT - Menurut laporan terbaru dari Amnesty International, China secara paksa memisahkan keluarga Muslim Uighur dengan menahan anak-anak mereka di panti asuhan.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan anak-anak berusia 5 tahun dilarang berkumpul dan bertemu kembali dengan orangtua mereka yang diasingkan.

Bahkan banyak orang Uighur yang memutuskan untuk meninggalkan anak-anak mereka dengan kerabat ketika mereka meninggalkan China karena takut dianiaya.

Peniliti China di Amnesty, Alkan Akad mengatakan orangtua Muslim Uighur berada dalam situasi yang terpojok.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Skema Sekolah Tatap Muka, Riza Patria Harapkan Pelajar Divaksin Dahulu

Baca Juga: Uni Eropa: Kami Sama Sekali Tidak Butuh Vaksin Sputnik V Rusia

"Anak-anak tidak diizinkan pergi, tetapi orangtua mereka menghadapi penganiayaan dan penahanan sewenang-wenang jika mereka berusaha kembali ke rumah untuk merawat anak-anak mereka," ujarnya.

Organisasi tersebut mengklaim bahwa satu juta Muslim Uighur telah ditahan di fasilitas penahanan massal di Provinsi Xinjiang sejak 2017 silam.

Beijing bersikeras bahwa itu adalah pusat pendidikan ulang, tetapi pengamat dari Barat mengatakan itu tempat indoktrinasi politik, kerja paksa dan penyiksaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat