kievskiy.org

Lawan Kekuatan AS-Sekutu, China dan Korea Utara Tegaskan Kembali Aliansi Tradisional 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /KCNA via Reuters


PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin China dan Korea Utara menegaskan kembali aliansi tradisional kedua negara setelah pembicaraan kontroversial antara diplomat top Washington dan Beijing di Alaska pada 18 Maret 2020 lalu.

Kantor Berita Resmi Korea Utara KCNA mengatakan pemimpin Kim Jong Un menyerukan 'persatuan dan kerja sama' yang lebih kuat dengan China dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh 'kekuatan musuh', seperti dikutip dari AP News, Selasa, 23 Maret 2021.

Hal itu disampaikan Kim Jong Un saat bertukar pesan dengan Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: Perdana Pamer Kebersamaan Bareng Krisdayanti, Aurel Hermansyah: Apa Selalu Anak yang Jadi Salah?

Baca Juga: Kasus Unlawful Killing Laskar FPI, Bareskrim Ungkap Sudah Miliki Bukti Kuat untuk Penetapan Tersangka

Menurut KCNA dan kantor berita China Xinhua, Xi Jinping dalam pesannya sendiri kepada Kim Jong Un menggambarkan hubungan bilateral mereka sebagai 'aset berharga' bagi kedua negara dan berjanji untuk memberikan kontribusi yang tidak ditentukan untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

KCNA menyebutkan Xi Jinping juga menyatakan komitmennya untuk 'memberikan kehidupan yang lebih baik kepada rakyat kedua negara'.

Beberapa analis melihat hubungan ini sebagai indikasi bahwa China akan segera memberi Korea Utara makanan yang sangat dibutuhkan, pupuk, dan bantuan lain yang telah berkurang secara signifikan di tengah penutupan perbatasan yang pandemi Covid-19.

Pertemuan diplomat China dan Korea Utara

Xinhua mengatakan pesan para pemimpin itu dipertukarkan selama pertemuan antara diplomat senior China Song Tao dan Duta Besar Korea Utara untuk China Ri Ryong Nam dalam pertemuan di Beijing pada Senin, 22 Maret 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat