kievskiy.org

Tanggapi Krisis Myanmar, PBB Tegaskan Tak Ada Dukungan untuk Pelaku Kudeta

Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./
Seorang demonstran memberi isyarat di dekat barikade selama protes melawan kudeta militer di Mandalay, Myanmar 22 Maret 2021./ /Reuters/Stringer Reuters/Stringer

PIKIRAN RAKYAT - Krisis politik di Myanmar hingga kini masih berlanjut dan korban jiwa dari warga sipil kian bertambah.

Terbaru, Ketua Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Volkan Bozkir mengatakan organisasi dunia itu tidak akan memberikan dukungan terhadap kudeta militer, tak peduli itu terjadi di negara mana pun.

"Berbicara mewakili PBB, saya dapat meyakinkan kalian semua bahwa selama kepemimpinan saya tidak ada kudeta militer di negara mana pun yang akan didukung (PBB red.)," kata Volkan Bozkir seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Pada hari kedua kunjungan resmi ke negara asalnya Turki, Bozkir mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan situasi di Myanmar sejak militer di negara Asia Tenggara itu merebut kendali pemerintah pada 1 Februari.

Baca Juga: Lebih 800 Ribu Orang di Malaysia Telah Terima Suntikan Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Rentan Jadi TPPO, KBRI Imbau WNI Tolak Tawaran sebagai ART di Turki

"PBB menyerukan agar kudeta militer dikutuk dan agar perdana menteri dan pemimpin yang terpilih di sana segera dibebaskan," ujar diplomat asal Turki itu.

Tentara Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari, menggulingkan pemerintah yang terpilih Aung San Suu Kyi dan mengakhiri pengalaman singkat negara itu dengan pemerintahan demokratis.

Kampanye oposisi sipil dengan demonstrasi massa dan aksi duduk telah dilawan dengan kekerasan mematikan.

Bozkir mengatakan dunia menghadapi kontradiksi ekonomi global karena pandemi Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat