kievskiy.org

China Keras Kepala Masuki Zona Eksklusif Manila, Presiden Filipina Dituntut Bergerak

Kapal China berada di ZEE Filipina dan menimbulkan tuntutan kepada Presiden Rodrigu Duterte.
Kapal China berada di ZEE Filipina dan menimbulkan tuntutan kepada Presiden Rodrigu Duterte. /REUTERS/PHILIPPINE COAST GUARD REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dituntut oleh para pejabat untuk bergerak dengan tingkah China yang terus memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) Manila di Laut Natuna Utara.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, tuntutan tersebut muncul karena sikap diam yang ditunjukkan Rodrigo Duterte saat kapal China tidak meninggalkan perairan Manila.

Penjaga Pantai Filipina mengungkapkan bahwa meskipun Manila berulang kali menuntut agar kapal-kapal China meninggalkan Whitsun Reef, setidaknya 240 kapal China tetap berada di daerah tersebut dan perairan sekitarnya hingga Rabu.

Kapal-kapal itu pertama kali terlihat pada 7 Maret di Whitsun Reef, yang berjarak sekitar 320 km (200 mil) barat Pulau Palawan dan di ZEE Filipina seperti yang ditetapkan oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag.

Baca Juga: Bocor Perbincangan Pejabat Italia dengan Penjaga Pantai Libya soal Migran Empat Tahun Silam

Baca Juga: Pejabat Brasil Ingatkan Para Wanita untuk Tunda Kehamilan

Sejak penampakan pertama yang dilaporkan, kapal telah tersebar di area yang lebih luas.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Senator Leila de Lima, seorang anggota oposisi, memperingatkan bahwa Filipina bisa menjadi hanya salah satu dari satelit China jika Duterte dan militer gagal menghadapi negara Tirai Bambu itu.

Setelah kejadian tersebut, Rodrigo Duterte sempat memberikan pidatonya tetapi tidak ada penyebutan Laut Natuna Utara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat