kievskiy.org

Rekrut Murid SD untuk Perang, Milisi Houthi Tuai Kecaman Keras

Ilustrasi anak di daerah konflik.
Ilustrasi anak di daerah konflik. / Pixabay/Alexas_Fotos

PIKIRAN RAKYAT – Houthi dituduh oleh pejabat pemerintah Yaman dan aktivis hak asasi manusia (HAM) setempat, telah mencuci otak dan melatih murid sekolah dasar untuk berperang.

Kritik mereka muncul ketika video di media sosial (medsos) menunjukkan murid-murid yang mengenakan pakaian militer, dan saling menghasut untuk angkat senjata untuk melawan musuh-musuh Houthi.

Dalam satu video, yang difilmkan di sekolah dasar Sanaa, seorang anak yang berpura-pura menjadi tentara memohon kepada anak lain untuk mengirimnya ke medan perang, agar dia bisa melawan ‘musuh-musuh’ Islam.

“Kita harus berkorban agar generasi masa depan hidup bermartabat dan terhormat,” kata seorang anak.

 Baca Juga: Media Asing Soroti Penemuan Serpihan KRI Nanggala 402: Hanya Mungkin Jika...

Para pejabat mengatakan video itu menunjukkan skala indoktrinasi Houthi dan eksploitasi anak-anak oleh kelompok tersebut.

Mereka bahkan mengatakan video tersebut mendukung tuduhan lama bahwa pemberontak merekrut anak-anak untuk berperang.

Sementara itu, menurut Menteri Pendidikan Tareq Salim Al-Akbari, Houthi juga telah membuat perubahan pada kurikulum pendidikan dan mengubah sekolah menjadi kamp pelatihan militer.

 Baca Juga: Ditunjuk Jadi COO Rans Cilegon FC, Darius Sinathrya: Fokus untuk Jadi Salah Satu Tim yang Kuat

“Kami mengulangi kecaman terhadap militerisasi sekolah dan siswa dan mengeksploitasi fasilitas pendidikan di bawah kendali Houthi dalam perang mereka melawan negara,” tutur Tareq Salim Al-Akbari sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Arab News.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat