PIKIRAN RAKYAT - Laporan lembaga penelitian Australia mengatakan, China telah menghancurkan masjid di wilayah Xinjiang.
Kebijakan penghancuran masjid ini sangat berdampak pada jumlah penganut Islam di Xinjiang.
Institute Kebijakan Strategis Australia (ASPI) melaporkan, setidaknya 170 masjid telah dihancurkan pada tahun 2020.
Selama dekade terakhir, jemaah di Masjid Idkah di kota bersejarah Jalur Sutra Kashgar mengalami penurunan.
Baca Juga: 32.815 Kendaraan Diputar Balik Selama Hari Kedua Operasi Ketupat 2021
Di mana awalnya 5.000 orang menjadi maksimal sekitar 900 orang.
Tak hanya hancurkan masjid, partai Komunis China melarang anak-anak Uighur untuk melakukan puasa dan mewajibkan memisahkan kehidupan agama dan pendidikan.
Salah satu pria Uighur yang kabur dari China, Ali Akbar Dumallah mengatakan bahwa upaya tersebut dilakukan China untuk menghapus jejak Islam di Xinjiang.
“Mereka memiliki rutinitas membuat keributan seperti itu setiap kali mereka membutuhkannya,” katanya.