kievskiy.org

Kekerasan dan Pornografi pada Anak Meningkat Selama Covid-19, Imbas Pembatasan Pergerakan?

Ilustrasi kekerasan pada anak
Ilustrasi kekerasan pada anak /Verywell Family Verywell Family

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian di Malaysia mendata munculnya peningkatan aktivitas kriminal yang dilakukan pada anak-anak di masa pandemi Covid-19.

Aktivitas kriminal ini berupa kekerasan dan pelanggaran seksual yang dilakukan terhadap anak-anak.

Angka tersebut mengalami peningkatan setelah Malaysia melakukan kebijakan pembatasan pergerakan (MCO) untuk mencegah terjadinya Covid-19.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari World of Buzz, sebanyak 45 kasus kekerasan dan pornografi pada anak dilaporkan terjadi pada 18 Maret-29 April 2021.

Baca Juga: Ingatkan Masyarakat Jangan Sampai Terseret Situasi Israel-Palestina, Moeldoko: Perdebatan yang Tidak Produktif

Angka ini mengalami pengingkatan dibandingkan pada masa sebelum kebijakan pembatasan pergerakan dilakukan pemerintah Malaysia pada bulan Maret.

Tercatat di bulan Februari 2019 lalu kasus kekerasan dan pornografi pada anak masih hanya 17 kasus.

Departemen Investigasi Kriminal Bukit Aman, CP Datuk Huzir Mohamed menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan sendiri merupakan kekerasan seksual non-fisik.

Misalnya, ada kasus di mana anak-anak diperlihatkan tindakan seksual cabul dalam bentuk audio atau visual.

Baca Juga: Boikot Produk Israel Kembali Disuarakan, Kali Ini oleh Ketua Komisi VIII DPR: Tidak Ada Kompromi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat