PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 hingga kini masih merebak di seluruh dunia.
Pandemi yang telah merebak selama lebih dari satu tahun ini mulai menimbulkan ketegangan politik antarnegara.
Kantor Direktur Komunitas Intelijen (IC) Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka tidak punya cukup bukti untuk menentukan dengan tepat asal-usul Covid-19.
"Komunitas Intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan, atau bagaimana Covid-19 awalnya ditularkan, tetapi kami telah sampai pada dua kemungkinan skenario, yakni muncul secara alami dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau kelalaian laboratorium," kata Juru Bicara Kantor IC, Amanda Schoch seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Terobos Jalur TransJakarta, Polda Metro Jaya Tilang Empat Pengendara Moge
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menginstruksikan IC untuk mempercepat investigasi terhadap asal-usul pandemi dan memberi waktu 90 hari kepada badan intelijen tersebut untuk melaporkan kembali temuan mereka kepadanya.
Pekan lalu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa tiga peneliti di Institute of Virology Wuhan, China, jatuh sakit pada November 2019.
Mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk mengobati gejala infeksi Covid-19 dan penyakit musiman lainnya.
Laporan itu bersumber dari intelijen AS.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia Sabtu, 29 Mei 2021 Capai 1.809.926 Orang