kievskiy.org

Tuding 'Skema Politik Jahat', Korea Utara Tolak Bantuan Kemanusiaan dari AS

Kolase potret Presiden AS Joe Biden dan Pemimpn Korea Utara Kim Jong-un.
Kolase potret Presiden AS Joe Biden dan Pemimpn Korea Utara Kim Jong-un. /Reuters Pikiran Rakyat


PIKIRAN RAKYAT - Peneliti Korea Utara mengatakan bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat (AS) merupakan 'skema politik jahat' untuk menekan negara lain.

Hal itu ia sampaikan setelah sekutu AS seperti Korea Selatan menyebutkan vaksin Covid-19 atau bantuan lain dapat mendorong kerja sama.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara menerbitkan kritik terhadap bantuan AS di situs resminya pada Minggu, 11 Juli 2021. Disebutkan bahwa ada indikasi bantuan itu mencerminkan pemikiran pemerintah.

Peneliti Korea Utara, Kang Hyon Chol yang berafiliasi dengan Kemenlu Korut menyebutkan contoh dari seluruh dunia yang menurutnya menyoroti praktik AS dalam menghubungkan bantuan dengan tujuan kebijakan luar negerinya atau tekanan pada masalah hak asasi manusia (HAM).

"Ini dengan jelas mengungkapkan bahwa niat tersembunyi Amerika untuk menghubungkan 'bantuan kemanusiaan' dengan 'masalah hak asasi manusia' adalah untuk melegitimasi tekanan mereka pada negara-negara berdaulat dan mencapai skema politik jahat mereka," tulis Kang Hyon Chol, dikutip dari Reuters, Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Buntut Kicauannya, dr. Lois Dipanggil IDI dan Terancam Diseret ke Jalur Hukum

Dia juga mencontohkan bantuan AS juga menurun kepada pemerintah Afghanistan. Diketahui pasukan AS akan menarik semua pasukannya dari Afghanistan mulai Agustus 2021 mendatang.

"Dalam praktik sebenarnya, banyak negara telah mengalami rasa pahit sebagai akibat dari menggantungkan banyak harapan pada 'bantuan' dan 'bantuan kemanusiaan' Amerika," kata Kang.

Pejabat AS mengatakan pihaknya mendukung bantuan kemanusiaan ke Korea Utara tetapi tidak ada upaya yang dilakukan untuk memberikan bantuan langsung.

Sementara itu, Korea Selatan berjanji akan menyediakan vaksin Covid-19 jika ada permintaan dari negara tetangga Korea Utara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat