kievskiy.org

Kaos di Bandara Kabul, Sejumlah Orang Tewas Saat Berebut Naik Pesawat Tinggalkan Afghanistan

Sekelompok tentara Amerika Serikat, saat tiba di Kabul, Afghanistan, Agustus 2021.
Sekelompok tentara Amerika Serikat, saat tiba di Kabul, Afghanistan, Agustus 2021. /Bakhtar News Agency

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi Afghanistan semakin memanas usai kedatangan Taliban, hingga berhasil menduduki dan mengepung Ibu Kota, Kabul, pada Minggu, 15 Agustus 2021.

Taliban membuat kemajuan militer dengan mengambil alih negara itu dari pasukan pemerintah Afghanistan, yang melarikan diri atau menyerah.

Hal itu juga dibenarkan oleh juru bicara kelompok itu, Zabiullah Mujahid bahwa kini Taliban telah mengambil alih istana kepresidenan di Kabul pada Minggu.

Situasi kaos terpantau di bandara, usai kepergian Presiden Ashraf Ghani bersama dengan para ajudannya dari negara itu.

 Baca Juga: Taliban Nyatakan Perang di Afghanistan Berakhir, Lebih dari 60 Negara Keluarkan Pernyataan Bersama

Sedikitnya lima orang tewas di bandara Kabul ketika ratusan orang mencoba masuk secara paksa ke pesawat yang meninggalkan ibu kota Afghanistan, kata saksi mata kepada Reuters.

Orang-orang dikabarkan berjubel memasuki pesawat, seiring Taliban kuasai ibu kota Afghanistan, Kabul.
Orang-orang dikabarkan berjubel memasuki pesawat, seiring Taliban kuasai ibu kota Afghanistan, Kabul. Twitter/@SinghLions
Seorang saksi mata mengatakan dia melihat mayat lima orang dibawa ke sebuah kendaraan. Saksi lain mengatakan, tidak jelas apakah para korban dibunuh dengan tembakan atau diinjak-injak.

Salah seorang wartawan koresponden dari media newshour, yakni Jane ferguson dalam akun Twitter pribadinya mengatakan bahwa dalam kondisi berdesakan warga di bandara itu, terdengar suara tembakan.

 Baca Juga: 4 Mitos Seputar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Cirebon Disebut Bacakan Proklamasi Lebih Cepat

Pasukan AS, yang bertanggung jawab atas bandara, sebelumnya melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan, kata seorang pejabat AS. Para pejabat tidak segera bersedia untuk mengomentari kematian tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat