kievskiy.org

Penggunaan Vaksin Booster Dikecam WHO: Tidak Bermoral

Ilustrasi vaksinasi. BPJS Kesehatan diminta ikut andil pengadaan vaksin.
Ilustrasi vaksinasi. BPJS Kesehatan diminta ikut andil pengadaan vaksin. /Pixabay/Shabdbeej Pixabay/Shabdbeej

PIKIRAN RAKYAT - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk tindakan negara-negara yang memberikan vaksin booster Covid-19.

WHO menilai tindakan itu seperti meninggalkan jutaan orang di selueuh dunia yang belum menerima satu dosis pun.

Pernyataan ini dikeluarkan WHO pada Rabu, 18 Agustus 2021 kemarin sebelum berbicara otoritas AS umumkan vaksin booster untuk warganya.

Otoritas AS mengumumkan bahwa semua orang Amerika yang sudah divaksinasi akan segera memenuhi syarat untuk menerima dosis tambahan.

Baca Juga: WHO Sebut Afghanistan Butuh Tambahan Rp95 Miliar untuk Darurat Kesehatan

Di sisi lain, para ahli WHO bersikeras tidak ada cukup bukti ilmiah bahwa booster diperlukan.

Memberi vaksin booster sementara begitu banyak yang masih menunggu untuk diimunisasi adalah tidak bermoral, kata mereka.

Gambarkan vaksinasi seperti jaket pelampung, WHO menyayangkan banyaknya jutaan orang yang belum di vaksin, tapi negara kaya tega meninggalkan mereka.

"Kami berencana untuk membagikan jaket pelampung tambahan kepada orang-orang yang sudah memiliki jaket pelampung, sementara kami membiarkan orang lain tenggelam tanpa satu jaket pelampung," kata direktur darurat WHO Mike Ryan kepada wartawan, berbicara dari markas besar badan PBB di Jenewa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat