kievskiy.org

WHO Sebut Afghanistan Butuh Tambahan Rp95 Miliar untuk Darurat Kesehatan

Ilustrasi warga Afghanistan. WHO: kebutuhan layanan kesehatan meningkat di Afghanistan.
Ilustrasi warga Afghanistan. WHO: kebutuhan layanan kesehatan meningkat di Afghanistan. /Pixabay/ArmyAmber

PIKIRAN RAKYAT - Usai Taliban menduduki Afghanistan pada Minggu, 15 Agustus 2021, hal itu tidak serta merta mengubah kondisi masyarakat.

Bahkan, dalam keterangannya Direktur Program Pangan Dunia (WFP) yakni lembaga di dalam struktur PBB, mengatakan sekitar 14 juta orang di Afghanistan terancam kelaparan parah.

Melalui sebuah pesan video, Mary Ellen McGroarty, mengatakan krisis kemanusiaan hari ini dengan proporsi yang luar biasa sedang berlangsung di depan mata kita.

“Di tengah situasi yang sudah mengerikan di Afghanistan, konflik yang dikombinasikan dengan kekeringan dan dampak sosial ekonomi dari Covid-19, mendorong negara itu ke dalam malapetaka,” ujar McGroarty.

Baca Juga: Jelang Salat Jumat Pertama, Taliban Minta Para Imam Afghanistan untuk Bersatu

Selain itu, dia mencatat bahwa lebih dari 40 persen tanaman di negara itu musnah dan peternakan terpengaruh oleh kekeringan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan pihaknya membutuhkan dana tambahan sebesar USD6,6 juta atau setara Rp95.480.880.000 untuk bantuan kesehatan yang mendesak di Afghanistan.

Kebutuhan mendesak ini muncul setelah Taliban menguasai negara yang dilanda perang, menyusul kemajuan pesat setelah penarikan AS dan pasukan asing lainnya.

Baca Juga: BNPT Curigai Ada Pihak Tertentu di Indonesia yang Galang Simpatisan ke Taliban

Melalui keterangannya di Twitter pada Kamis, 19 Agustus 2021, hal ini dilakukan WHO sebagai respon dari peningkatan kebutuhan kesehatan, karena situasi kemanusiaan terus memburuk di Afghanistan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat