kievskiy.org

Kota Nice Disukai turis Pecinta Pantai

Tentara bersenjata berpatroli di sepanjang pantai di Nice, Jumat, 15 Juli 2016, sehari setelah sebuah truk menabrakkan diri di kerumunan warga yang merayakan Bastille Day.*
Tentara bersenjata berpatroli di sepanjang pantai di Nice, Jumat, 15 Juli 2016, sehari setelah sebuah truk menabrakkan diri di kerumunan warga yang merayakan Bastille Day.*

NICE, (PR).- Saat serangan brutal terjadi di kota Nice yang menewaskan 84 orang itu, sama seperti kota-kota lainnya di Prancis, warga setempat sedang menggelar perayaan kemerdekaan Prancis atau Bastille Day. Karena menjadi hari libur nasional, banyak warga memanfaatkan perayaan Bastille Day untuk berwisata ke kawasan pantai Riviera di kota Nice. Setiap tanggal 14 Juli, di kawasan tersebut digelar pesta kembang api dan pertunjukkan lainnya untuk memeriahkan hari kemerdekaan Prancis. Dilansir Daily Mail, Jumat 17 Juli 2016 kota Nice yang merupakan kota terlima terbesar di Prancis selama ini dikenal sebagai tempat populer di kalangan wisatawan domestik dan asing. Pasalnya, kota tersebut dikelilingi laut Mediterania yang membuat Nice disukai para pecinta kehidupan pantai. Apalagi, cuaca di kota terbesar kedua di Côte d'Azur setelah Marseille hampir sepanjang tahun hangat yang membuat kota tersebut tak pernah sepi dari kerumunan warga, termasuk saat Prancis merayakan hari kemederkaannya, Bastille Day pada Kamis, 14 Juli 2016. Tiap tahun peringatan kemerdekaan Prancis tersebut dirayakan besar-besaran. Berbagai pentas, termasuk kembang api, menjadi pertunjukkan yang selalu dinanti banyak orang, termasuk turis. Posisi kota Nice yang terletak di kawasan Mediterania membuat kota ini setiap perayaan Bastilled Day dikerumuni ribuan orang dari berbagai negara. Mereka ikut merayakan Bastille Day yang selama ini menjadi hari terpenting di Prancis karena momentum tersebut menjadi simbol kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Sejarah Bastille Day diawali dari peristiwa pada 14 Juli 1789 saat penjara Bastille di kota Paris diserbu massa yang muak dengan keotoriteran Raja Louis XVI. Insiden ini pun memicu lahirnya Revolusi Prancis yang menandai berakhirnya kekuasaan monarki di negara Eropa Barat tersebut. Kini semangat Bastille tersebut tercoreng ulah teroris yang menabrakkan truknya ke kerumunan warga di Nice. Peristiwa paling berdarah di kota yang berbatasan dengan Monaco ini telah membuat banyak warga trauma.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat