kievskiy.org

Merasa 'Ditikam', Prancis Sebut Australia Buat Kesalahan Besar Lantaran Batalkan Kesepakatan Soal Kapal Selam

Ilustrasi kapal selam. Prancis merasa ditikam oleh Australia yang beralih kerja sama dengan Amerika Serikat soal pembangunan kapal selam.
Ilustrasi kapal selam. Prancis merasa ditikam oleh Australia yang beralih kerja sama dengan Amerika Serikat soal pembangunan kapal selam. /Pixabay/Riedelmeier Pixabay/Riedelmeier

PIKIRAN RAKYAT - Keputusan Australia yang akan membangun delapan kapal selam bertenaga nuklir langsung menuai pro dan kontra dari sejumlah negara.

Kendati mendapat tentangan dari banyak negara, Australia justru mendapat bantuan dari Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Perdana Menteri Australia Scott Morisson mengungkapkan jika pembangunan kapal selam bertenaga nuklir itu merupakan upaya negeri Kanguru untuk meningkatkan keamanan negara.

"Dunia kita menjadi lebih kompleks, terutama di sini di kawasan kita, Indo-Pasifik, kami sekarang harus membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru," ujar Morrison, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Marlina Bongkar 'Percakapan di Atas Ranjang' Sebelum Ayah Taqy Malik Lakukan Dugaan Penyimpangan Seksual

Prancis menjadi salah satu negara yang geram mendengar keputusan Australia yang bekerja sama dengan AS dalam pembangunan kapal selam nuklir.

Utusan Prancis untuk Canberra bahkan menyebut Australia telah membuat keputusan yang salah, lantaran 'menikam' Prancis, yang sebelumnya kerja sama dalam hal pembangunan kapal selam konvensional.

"Australia telah membuat kesalahan diplomatik besar dengan mengabaikan pesanan multi-miliar dolar untuk kapal selam Prancis demi kesepakatan alternatif dengan Amerika Serikat dan Inggris," ujar utusan Prancis, dikutip dari Reuters.

Prancis menilai pembatalan kesepakatan senilai 40 miliar USD pada tahun 2016 adalah sebuah tikaman dari belakang. Pihak Prancis bahkan sudah menarik duta besarnya dari Washington dan Canberra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat