PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh yang tewas beberapa waktu lalu kini memasuki babak baru dalam pembunuhannya.
Menurut laporan dari New York Times, Mohsen Fakhrizadeh dibunuh oleh senapan mesin robot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan dan banyak kamera dan mampu menembakkan 600 tembakan per menit, seperti dikutip dari Sputnik News, Minggu, 19 September 2021.
Disebutkan pula, ilmuwan top Iran itu tewas dalam penyergapan oleh penembak jitu Mossad Israel yang beroperasi dari lokasi tak dikenal di jarak jauh menggunakan teknologi satelit.
Peluru-peluru itu ditembakkan dari senapan mesin di sebuah truk pickup yang dilengkapi kamera yang diposisikan untuk mobilnya lewat di dekatnya.
Laporan ini menunjukkan ada perbedaan pembunuhan ilmuwan nuklir Iran itu pada saat insiden kematiannya,
Awalnya, setelah pembunuhan itu, media menyebutkan versi yang mengklaim bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh regu pembunuh besar, dan 'saksi' tak dikenal atas pembunuhan itu menuduh bahwa mereka telah mendengar baku tembak dengan kekerasan di daerah tempat insiden terjadi.
NYT mengklaim bahwa robot yang dipersenjatai digunakan untuk mengeksekusi Fakrhizadeh, yang dilaporkan dikembangkan menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Polisi Masih Enggan Ungkap Motif Dugaan Irjen Napoleon Bonaparte Aniaya Muhammad Kece
Penggunaan AI menyebabkan jeda 1,6 detik antara lokasi pembunuhan dan penembak jitu, serta pergerakan yang disebabkan oleh peluru yang ditembakkan dan pergerakan mobil Fakhrizadeh.