kievskiy.org

Anak-Anak Palestina Alami Trauma karena Israel, Tidak Bisa Tidur dan Selalu Ketakutan

Warga Palestina mengungsi setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah gencarnya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza, 11 Mei. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai kekerasan yang dilakukan Israel tak pernah mendapat hukuman.
Warga Palestina mengungsi setelah serangan udara Israel di sebuah gedung, di tengah gencarnya kekerasan Israel-Palestina, di Kota Gaza, 11 Mei. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menilai kekerasan yang dilakukan Israel tak pernah mendapat hukuman. /Reuters/Mohammed Salem Reuters/Mohammed Salem

PIKIRAN RAKYAT - Anak-anak di Palestina mengalami trauma karena sering menjadi saksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel.

Selain itu, mereka juga sering berhadapan dengan penggerebekan oleh tentara Israel, sehingga mengalami ketakutan yang luar biasa.

Salah satunya anak Nidal Rajabe, di mana anaknya mengalami trauma dan ketakutan permanen karena tindakan keras tentara Israel.

Baca Juga: Satu Kompi Brimob Diturunkan, Upaya Pencarian Gibran di Gunung Guntur Belum Membuahkan Hasil

“Anak-anak saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, selalu takut akan serangan Israel berikutnya,” katanya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 23 September 2021.

Selain anak-anaknya mengalami trauma, anggota keluarga Nidal Rajabe juga ditangkap, termasuk putranya yang berusia 17 tahun.

Sang putra, Harby tak hanya ditangkap, tetapi juga ditembak oleh tentara Israel.

Baca Juga: Takut Timbul Fitnah Jadi Alasan Orangtua Rizky Billar Setujui Anaknya Nikah Siri dengan Lesti Kejora

Meski nyawanya masih bisa diselamatkan, Harby harus berjuang untuk bisa kembali berjalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat