PIKIRAN RAKYAT - Israel dan militan di Jalur Gaza saling tembak-menembak pada Minggu malam, 12 September hingga Senin, 13 September 2021. Ketegangan kedua belah pihak ini sudah berlangsung pada malam ke-3.
Pada Senin pagi, Angkatan Udara Israel mengatakan jet tempurnya melakukan serangan udara ke Jalur Gaza sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan ke Israel, kata para pejabat.
Israel Defense Forces (IDF) mengatakan pihaknya menargetkan pos militer Hamas di Khan Yunis dan senapan mesin berat ditembakkan ke Israel selama serangan udara.
Baca Juga: Kritik Lampu Masjid yang Diresmikan Jokowi Mirip di Diskotik, Habib Abubakar Assegaf Minta Maaf
"Sekali lagi, organisasi teroris Hamas memilih untuk bertindak dengan cara terorisme atas rehabilitasi Jalur Gaza," kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari UPI.
"IDF tidak akan menerima situasi di mana organisasi teroris bertindak melawan garis depan rumah Israel,".
IDF menganggap organisasi militan Hamas bertanggung jawab atas semua aktivitas yang diarahkan padanya dari jalur tanah yang dikuasai Palestina di sepanjang pantai Laut Mediterania.
Serangan udara itu menyusul serangan IDF sebelumnya di mana pesawat-pesawat tempur Israel menghantam empat kompleks pelatihan militer Hamas, sebuah bengkel senjata dan pintu masuk terowongan bawah tanah, kata militer Israel.
Serangan Israel itu muncul sebagai pembalasan atas roket yang ditembakkan dari wilayah Palestina. IDF menambahkan bahwa proyektil telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.