PIKIRAN RAKYAT - Serial Netflix Korea Selatan 'Squid Game' telah memikat penonton di lebih dari 90 negara di dunia dan menjadi serial nomor satu sejak dirilis September lalu.
Pemirsa telah terpesona dengan Squid Game yang berlumuran darah, mengadu para gamer satu sama lain dalam kontes yang memperebutkan nyawa demi kesempatan memenangkan uang.
Meski fiktif, beberapa plot dalam Squid Game justru relate dengan dunia nyata, seperti perdagangan organ tubuh manusia yang ternyata terjadi di China dalam kehidupan kontemporer.
Baca Juga: PDIP Kritik Formula E Jakarta Tahun Depan, Dinilai Terlalu Memaksakan
Partai Komunis China memindahkan hati, ginjal, hati, dan kornea mata dari 100.000 pembangkang politik dan tahanan setiap tahn.
Komunitas perdagangan organ tubuh manusi ini 'membunuh untuk memesan' yang dijalankan pemerintah bekerja dalam skala besar, tim hak asasi manusia menyatakan.
Tapi lingkungan di seluruh dunia tetap tidak berdaya untuk menghentikan pembantaian karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dipaksa untuk hanya menerima pengetahuan rumah sakit 'tidak cukup dan menipu' bangsa totaliter tanpa pertanyaan.
Baca Juga: Pinjol 'Makan' Banyak Korban, Menkominfo: Tidak Akan Buka Ruang dan Kompromi