PIKIRAN RAKYAT - Saat ini, tentara China sedang melatih perawat militernya untuk mempersiapkan mereka menghadapi situasi pertempuran malam hari di laut.
Latihan yang dijalani para perawat itu nantinya bisa digunakan untuk pendaratan di pulau, menggunakan simulator perahu dan menangani situasi medis dalam pertempuran seperti infus intravena dan perawatan luka.
Tentara Pembebasan Rakyat China mempersiapkan lebih dari 300 perawat dari sebuah rumah sakit militer dalam latihan simulasi putaran pertama yang dilaporkan telah berlangsung dari Juli tahun lalu hingga tahun ini pada Februari, menurut sebuah laporan oleh South China Morning Post.
Baca Juga: Jangan Ragu, Polri Minta Masyarakat Laporkan Perilaku dan Ketidakprofesionalan Anggotanya
Dalam latihan ini, para perawat memberikan obat melalui jalur intravena dalam suasana yang hampir gelap selama skenario pertempuran malam hari di laut dengan gelombang 2 meter, kata Pasukan Dukungan Logistik Gabungan.
"Tidak akan ada cukup cahaya dan gelombang turbulen di lingkungan pertempuran ketika menyeberangi laut dan mendarat di sebuah pulau, yang membuatnya berisiko untuk melakukan infus intravena, tetapi juga mempengaruhi perawatan lanjutan bagi yang terluka dan sakit," kata pasukan tersebut, seperti dikutip PikiranRakyat.com dari Independent.co.uk.
Laporan tersebut mengutip sebuah makalah yang diterbitkan oleh Jurnal Medis Militer China Tenggara berbahasa Mandarin, mengutip sebuah tim yang dipimpin oleh Jiao Wei dari pasukan pendukung logistik.
Baca Juga: Kritik Pemindahan Ibu Kota Indonesia, Jokowi Disebut Harus Berhenti
"Dalam peperangan modern berbasis informasi, penyelamatan dan evakuasi medis laut ditantang oleh lingkungan yang lebih kompleks … pelatihan simulasi dapat menciptakan kembali lingkungan kapal sampai batas tertentu, sehingga staf perawat dapat beradaptasi dengan lingkungan khusus di laut," kata laporan itu menambahkan.