kievskiy.org

Terbukti Ingin Curi Rahasia Teknologi AS, Agen Intel China Dipenjara 25 Tahun

Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat.
Ilustrasi bendera China dan Amerika Serikat. /Dok. Anadolu Agency


PIKIRAN RAKYAT - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengumumkan pihaknya menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara kepada seorang agen intelijen China karena terbukti berusaha mencuri rahasia dagang dari General Electric dan perusahaan penerbangan AS lainnya.

Hakim federal AS memutuskan agen mata-mata China bernama Yanjun Xu (41) bersalah dalam semua hal, termasuk berkonspirasi dan mencoba melakukan spionase ekonomi dan mencoba mencuri rahasia dagang.

"Ini adalah spionase ekonomi yang disponsori negara oleh RRC yang dirancang untuk mencuri teknologi Amerika dan membuat orang Amerika kehilangan pekerjaan," kata Alan E. Kohler Jr., asisten direktur Divisi Kontra Intelijen FBI, dikutip dari Fox, Sabtu, 6 November 2021.

Baca Juga: Aktivis Hak Perempuan Ditembak Mati di Afghanistan: Terlalu Banyak Peluru Bersarang

"Bagi mereka yang meragukan tujuan sebenarnya dari RRC, ini harus menjadi peringatan; mereka mencuri teknologi Amerika untuk menguntungkan ekonomi dan militer mereka," katanya lagi.

Yanjun Xu diidentifikasi sebagai wakil direktur divisi di Kementerian Keamanan Negara China. Menurut dokumen pengadilan, Xu menggunakan berbagai nama alias sejak tahun 2013 untuk mencuri rahasia dagang dari perusahaan penerbangan terkemuka yang berbasis di AS dan luar negeri.

Hakim menemukan Xu berusaha mencuri informasi yang berkaitan dengan kipas mesin pesawat komposit milik GE Aviation. Departemen Kehakiman mengatakan GE bekerja sama dengan FBI selama penyelidikannya.

Baca Juga: 3 Masalah yang Muncul Usai Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

"Keyakinan seorang perwira intelijen yang membawa kartu untuk spionase ekonomi menggarisbawahi bahwa pencurian rahasia dagang merupakan bagian integral dari rencana pemerintah RRT untuk memodernisasi industrinya," kata Asisten Jaksa Agung Matthew G. Olsen dari Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman.

Dia menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak akan duduk diam ketika China, atau negara-bangsa lain, mencoba mencuri alih-alih meneliti dan mengembangkan teknologi utama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat