kievskiy.org

Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Akui Orang Melayu Kurang Paham Berbisnis: Mereka Ingin Cepat Kaya

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad /REUTERS


PIKIRAN RAKYAT - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mohamad Mahathir baru-baru ini berbicara tentang program New Economic Policy (NEP) atau Kebijakan Ekonomi Baru, yang bertujuan untuk menguntungkan mayoritas orang Melayu yang dikenal 'bumiputera'.

Dia menyebut program NEP untuk membantu orang Melayu mengejar ketertinggalan dengan non-Melayu.

Namun, Mahathir Mohamad menyebut orang Melayu kurang paham berbisnis dan ingin cepat kaya.

"Orang Melayu pada umumnya ingin cepat kaya. Jadi cara mudahnya tentu saja menjual kontrak (yang mereka terima di bawah NEP)," kata Mahathir Mohamad, dikutip dari SCMP, Sabtu, 6 November 2021.

Baca Juga: Mantan Bos Intel IDF Akui Israel Dapat Menyerang Iran tapi Dihadapkan Pilihan Sulit

"Satu-satunya orang yang bisa membeli dari mereka adalah kontraktor etnis Tionghoa. Mereka memiliki kapasitas untuk mengimplementasikan kontrak apa pun yang diberikan," katanya.

Selain itu, Mahathir juga menyoroti sikap orang Melayu yang buruk dalam hal pengelolaan keuangan.

"Masalahnya juga dengan sikap Melayu. Mereka harus berubah. Ini bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan. Mereka harus mengelola kekayaan mereka. Saya perhatikan bahwa orang Melayu sangat buruk dalam pembukuan, mereka tidak memiliki pencatatan yang tepat," kata politisi senior berusia 96 tahun itu.

Mahathir mencontohkan petani padi tidak pernah tahu berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk memproduksi padi, dan kemudian mereka berpikir apapun yang mereka hasilkan adalah keuntungan mereka.

Baca Juga: Aktivis Iklim Greta Thunberg Menyebut KTT COP26 sebagai Sebuah 'Kegagalan'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat