kievskiy.org

Dianggap Benarkan Kekerasan, Twitter Hapus Cuitan Mahathir Mohamad

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad /REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad baru saja mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait isu kontroversial Emmanuel Macron yang menyinggung umat Islam seluruh dunia.

Mahathir menulis dalam akun Twitternya bahwa negara Prancis sangat pantas untuk dihukum secara keras oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Tidak hanya dihukum saja, bahkan Mahathir Mohamad menyatakan bahwa masyarakat Prancis pantas dibunuh oleh Islam.

Baca Juga: Gait Mantan Pacar, Kim Jong Un Dikabarkan 'Singkirkan' Istri dan Adiknya dari Pewaris Tahta

Mengetahui itu, Twitter pun memutuskan untuk melakukan tindakan pencegahan terkait pernyataan kontroversial tersebut.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya, Twitter telah resmi menghapus cuitan dari Mahathir Mohamad yang dibuat pada Kamis, 29 Oktober 2020 kemarin tersebut.

Hal ini Twitter lakukan karena cuitan dari mantan Perdana Menteri Malaysia itu karena dianggap melakukan 'glorifikasi terhadap tindak kekerasan'.

Baca Juga: Tanggapi Ucapan Macron, Mahathir Mohamad Beri Teguran Keras Kepada Presiden Prancis

Dalam cuitan tersebut, Mahathir Mohamad menyatakan bahwa Emmanuel Macron primitif dan tidak berperikemanusiaan.

Itu terjadi karena ia menyalahkan umat muslim atas kasus pembunuhan yang terjadi pada seorang guru di Prancis bernama Samuel Paty.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat