kievskiy.org

Penguin Brasil Makan Masker Bekas Adalah Bukti Limbah Medis Ancaman Serius bagi Lautan

Ilustrasi sampah medis di pantai dan lautan.
Ilustrasi sampah medis di pantai dan lautan. /PIXABAY/GWizUK

PIKIRAN RAKYAT - Penelitian terbaru mengungkapkan fakta bahwa sampah plastik dari pandemi Covid-19 seberat 25.900 ton atau setara dengan lebih dari 2.000 bus tingkat, telah mencemari lautan.

Sampah plastik yang terdiri atas alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan, tidak bisa dikelola secara benar oleh sejumlah negara, kata penelitian itu.

Sejak awal pandemi, diperkirakan 8,4 juta ton sampah plastik telah dihasilkan dari 193 negara, menurut laporan yang dirilis pada Senin, 8 November 2021.

"Pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan penggunaan plastik sekali pakai yang memperparah masalah sampah plastik global yang sudah tidak terkendai," kata Yiming Peng dan Peipei Wu dari Universitas Nanjing dalam jurnal yang dirilis di PNAS.

Baca Juga: Menjawab Kenapa Tubuh Vanessa Angel Terlempar dari Mobil, Ada Bukti Rekaman Tubagus Joddy Lakukan Hal Gila

"Plastik yang terbuang ke laut akan mengambang sampai jauh dan berpotensi membuat cedera hingga kematian pada hewan laut," sambungnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian pada Selasa, 9 November 2021.

Untuk diketahui, penelitian yang dirilis pada Maret lalu menjelaskan kasus pertama seekor ikan yang terperangkap dalam sarung tangan medis, ditemukan di kanal di Leiden, Belanda. Sementara di Brasil, masker pelindung PFF-2 ditemukan di perut penguin Magellan yang mati.

Melihat fenomena itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa pada akhir abad ini hampir semua plastik terkait pandemi Covid-19 akan berakhir di dasar laut atau di pantai.

Baca Juga: Dana Rp1,3 Triliun Digelontorkan, Bereskan Limbah Medis Covid-19 yang Menggunung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat