PIKIRAN RAKYAT- Presiden Rusia Vladimir Putin membantah klaim bahwa Moskow membantu mengatur krisis yang telah menyebabkan ratusan migran dari Timur Tengah terjebak di perbatasan antara Belarus dan Polandia.
Menyalahkan kebijakan barat di Timur Tengah atas krisis tersebut, Vladimir Putin membalas klaim dari Polandia dan lainnya bahwa Rusia bekerja sama dengan Belarus untuk meningkatkan tekanan di perbatasan Uni Eropa.
“Saya ingin semua orang tahu. Kami tidak ada hubungannya dengan itu," kata Presiden Rusia Vladimir Putin kepada televisi pemerintah pada Sabtu, 13 November 2021, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The National News.
"Kita tidak boleh lupa dari mana krisis yang terkait dengan migran ini berasal, negara-negara barat sendiri, termasuk negara-negara Eropa," sambungnya.
Baca Juga: Dijual hanya 125 Unit, Toyota Mulai Serah Terima GR Yaris di GIIAS 2021
Meskipun Belarus mengadakan latihan bersama dengan pasukan terjun payung Rusia di dekat perbatasan dan pembom Rusia telah melakukan patroli di negara itu minggu lalu, dukungan Moskow untuk Minsk sering kali berhati-hati.
Putin mendesak para pemimpin Eropa untuk berbicara dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko untuk menyelesaikan krisis.
Seperti diketahui, para migran, terutama orang Kurdi, telah terjebak selama berhari-hari di perbatasan dalam suhu yang hampir beku.
Belarus mengatakan ada sekitar 2.000 orang di kamp itu, termasuk wanita hamil dan anak-anak. Sedangkan Polandia mengatakan ada sekitar 3.000 dan 4.000 migran di perbatasan, dengan lebih banyak lagi yang tiba setiap hari.