kievskiy.org

Dituding AS Bahayakan Astronot di Stasiun Luar Angkasa, Rusia Beri Respons Begini 

Ilustrasi. Rusia memberikan tanggapan pasca pihaknya dituduh Amerika Serikat (AS) telah membahayakan astronot di ISS.
Ilustrasi. Rusia memberikan tanggapan pasca pihaknya dituduh Amerika Serikat (AS) telah membahayakan astronot di ISS. /Pixabay/SpaceX-Imagery Pixabay/SpaceX-Imagery

PIKIRAN RAKYAT- Pada Selasa, 16 November 2021, pejabat Rusia menolak tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa pihaknya telah membahayakan astronot di stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) setelah melakukan uji senjata yang menghasilkan lebih dari 1.500 keping sampah antariksa.

Sebelumnya, pada hari Senin, pejabat AS menuduh Rusia menghancurkan satelit tua dengan rudal dalam apa yang mereka sebut serangan sembrono dan tidak bertanggung jawab.

Kepingan dari uji senjata Rusia itu, ungkap AS dapat menyebabkan kerusakan besar pada stasiun luar angkasa karena mengorbit pada kecepatan 28.000 kilometer per jam.

Administrator NASA Bill Nelson mengatakan kepada The Associated Press, astronot sekarang menghadapi risiko empat kali lebih besar dari biasanya.

Baca Juga: Terkejut Ustaz Farid Okbah Ditangkap, MUI Minta Densus 88 Beri Penjelasan

"Terlepas dari klaim Rusia menentang persenjataan luar angkasa, bersedia ... membahayakan eksplorasi dan penggunaan luar angkasa oleh semua negara melalui perilakunya yang sembrono dan tidak bertanggung jawab", kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman CNA.

Sementara itu, dalam pernyataan online yang dirilis Selasa, Badan Antariksa Rusia Roscosmos tidak akan mengonfirmasi atau menyangkal bahwa serangan itu terjadi, hanya mengatakan bahwa keselamatan kru tanpa syarat tetap menjadi prioritas utama negaranya.

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan tes dan menghancurkan satelit mati yang telah mengorbit sejak 1982.

Tetapi, Rusia bersikeras bahwa AS tahu pasti bahwa fragmen yang dihasilkan, dalam hal waktu uji dan parameter orbit, tidak akan menimbulkan ancaman bagi stasiun orbit, pesawat ruang angkasa, dan aktivitas luar angkasa, serta menyebut pernyataan pejabat AS sebagai "munafik".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat