kievskiy.org

Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Mengutuk Hubungan Maroko-Israel

Ilustrasi. Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr Ahmad Al-Raysuni mengutuk hubungan Maroko dengan Israel.
Ilustrasi. Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr Ahmad Al-Raysuni mengutuk hubungan Maroko dengan Israel. /PIXABAY/cuivie/heathertruett PIXABAY/cuivie/heathertruett

PIKIRAN RAKYAT- Presiden Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr Ahmad Al-Raysuni mengecam keras hubungan yang baru-baru ini dijalin antara Maroko dengan Israel.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 26 November 2021 terkait perjanjian dengan Israel itu, Al-Raysuni menegaskan bahwa Maroko saat ini berada di persimpangan jalan.

"Hubungan Maroko dengan musuh Zionis (Israel) tidak seperti yang kami katakan setahun yang lalu, hanya pengakuan negara perampas sebagai imbalan atas pengakuan AS terhadap kedaulatan Maroko atas wilayahnya, Sahara," tutur Al-Raysuni, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Middle East Monitor.

"Masalahnya tidak lagi seperti yang dikatakan, tetapi (Maroko) saat ini benar-benar tenggelam dalam cinta terlarang dengan musuh Zionis dan membuka semua pintu untuk itu, seperti kesepakatan komprehensif, kunjungan berturut-turut, dan invasi Zionis yang merusak," sambungnya.

Baca Juga: Kamala Harris dan Michelle Obama Pimpin Kandidat Pemilu AS 2024, Jika Biden Tidak Mencalonkan Diri

Lebih lanjut, Al-Raysuni pun menjelaskan Maroko memiliki kemampuan militer dan intelijen yang kuat, dan banyak negara menawarkan layanan mereka untuk itu.

"Apa yang bisa ditawarkan musuh Zionis di bidang ini selain penetrasi, implikasi, pembelian pejabat, dan kerja sama?" tanyanya.

Sebagaimana dilansir dari Aljazeera, Israel dan Maroko telah menandatangani perjanjian penting yang meletakkan dasar bagi kerja sama keamanan, berbagi intelijen, dan penjualan senjata di masa depan.

Maroko, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan menandatangani perjanjian untuk menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020 sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham, yang ditengahi oleh pemerintahan Trump.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat