kievskiy.org

Iran Bersiap Perkaya Uranium Tingkat Senjata, Israel Khawatir hingga Peringatkan AS

Ilustrasi bendera Iran. Israel memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa Iran bersiap untuk memperkaya uranium negaranya untuk tingkat senjata.
Ilustrasi bendera Iran. Israel memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa Iran bersiap untuk memperkaya uranium negaranya untuk tingkat senjata. /Reuters/LISI NIESNER Reuters/LISI NIESNER

PIKIRAN RAKYAT- Menurut sebuah laporan pada Senin, 29 November 2021 Israel telah berbagi intelijen dengan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk memperkaya uranium dengan kemurnian 90 persen tingkat senjata.

Mengutip dua sumber AS yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut, persiapan tersebut dapat memungkinkan Iran untuk mencapai tingkat senjata hanya dalam beberapa minggu.

Analis Israel dilaporkan telah memperingatkan AS bahwa Iran dapat membuat keputusan seperti itu segera, untuk mempengaruhi pembicaraan nuklir dengan kekuatan dunia, yang dimulai kembali di Wina pada Senin beberapa bulan setelah dihentikan.

Iran saat ini memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, sudah jauh melebihi batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015. Tidak ada penggunaan sipil untuk 90 persen uranium yang diperkaya.

Baca Juga: Puji Langkah Pemerintah Antisipasi Omicron, Epidemiolog: Tindakan Terbaik

Dalam komentar publik pada hari Senin, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan bahwa pejabat pertahanan Israel berbagi informasi intelijen dengan sekutu yang menunjukkan Iran terus bergegas menuju bom nuklir menjelang dimulainya kembali pembicaraan nuklir.

Dia meminta kekuatan dunia untuk meminta "harga" dari Iran untuk pengayaan uranium yang terus berlanjut yang melanggar kesepakatan nuklir 2015.

"Perlu ada harga yang dinyatakan dalam sanksi ekonomi dan kegiatan militer sehingga Iran menghentikan perlombaan nuklir dan agresi regional mereka," tutur Gantz, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Times of Israel.

Israel juga dilaporkan berbagi intelijen yang menunjukkan bahwa Republik Islam dapat mengintensifkan serangannya terhadap pasukan AS di Timur Tengah, melalui proxy di berbagai negara, dalam upaya untuk mendapatkan pengaruh dalam pembicaraan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat