kievskiy.org

Pengelolaan Laut Indonesia Jadi Contoh Bagi Negara Maritim Dunia

PERAHU nelayan menerjang ombak saat berangkat melaut di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.*/ANTARA
PERAHU nelayan menerjang ombak saat berangkat melaut di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.*/ANTARA

HONIARA, (PR).- Manajemen kelàutàn Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara maritim lainnya di dunia. Pasalnya, Indonesia merupakan negara paling maju untuk pengelolaan sumber daya kelautannya baik untuk bidang konservasi, pengelolaan perikanan berkelanjutan maupun perencanaan ruang laut lainnya.

“Indonesia harus menunjukkan kepada dunia bahwa pengelolaan kelautan dan perikanannya sudah berkembang dan bisa menjadi contoh," ujar Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Andi Rusandi dalam siaran persnya kepada Pikiran Rakyat, Minggu, 10 November 2019.

Dalam kesempatan itu, Andi juga menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan tahunan The 15th Senior Official Meeting (SOM) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF) yang diselenggarakan pada 4-8 November 2019 di Honiara, Kepulauan Solomon.

Prakarsa Segitiga Karang untuk Terumbu Karang, Perikanan dan Ketahanan Pangan (CTI-CFF) diluncurkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Kepala Negara Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste di Manado, Sulawesi Utara pada 15 Mei 2009 lalu. 

Pertemuan ini menandai awal bersejarah dari serangkaian komitmen enam negara (CT6) untuk mengupayakan kerja sama untuk melindungi sumber daya laut terkaya di dunia dan memastikan pendapatan, mata pencaharian dan keamanan pangan bagi jutaan orang yang bergantung pada sumber daya ini.

Melalui Deklarasi para Kepala Negara tersebut secara resmi mengadopsi salah satu rencana paling komprehensif dan spesifik untuk ketahanan pangan dan konservasi laut. Prakarsa ini menyadari kebutuhan mendesak untuk mengatasi kemiskinan yang menimpa rakyat di negara-negara Segitiga Karang, khususnya masyarakat pesisir, dan untuk memenuhi tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, termasuk pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).

Delegasi Indonesia yang hadir pada pertemuan CTI-CFF Solomon akhir pekan lalu ini terdiri dari unsur Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Sekretariat Negara, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Direktorat Kerja Sama Intra dan Antar Kawasan Asia Pasifik dan Direktorat Kerja Sama Teknik.

Pada pertemuan tersebut perwakilan dari Kementerian Luar Negeri memperkenalkan  Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian Aid), yaitu suatu lembaga yang ditujukan menyalurkan kerja sama teknik (pengembangan kapasitas), fisik, dan kemanusiaan bagi negara berkembang lain yang membutuhkan bantuan pemerintah RI, sesuai dengan target Sustainable Development Goals 2030, yang baru diresmikan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 18 Oktober 2019. Pada kesempatan itu Delegasi Indonesia mengundang CTI-CFF untuk mengeksplorasi bersama peluang kemitraan untuk mendukung pencapaian program-program CTI-CFF. 

Tawaran ini sangat disambut baik oleh negara anggota dan Sekretariat CTI-CFF, dan juga diharapkan Pemerintah Indonesia dapat memberikan info lebih lanjut mengenai mekanisme, modalitas dan area kerja sama dari inisiatif Indonesian Aid.

Terkini Lainnya

  • Tags

  • maritim

  • Laut

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • MH370 Ditemukan? Sinya Baru Buka Tabir Misteri Setelah 10 Tahun

  • Gaza Membara, 11 Warga Palestina Tewas Dibom Israel: Negara Penjajah Itu Sengaja Bantai Warga Sipil Gaza

  • Tentara Israel: Hamas Tak Bisa Dimusnahkan, Doktrin Netanyahu Sesat

  • Pembentukan Pansus DPR Soal Haji Dinilai Sangat Politis

  • Asal-usul Hari Pengungsi Sedunia, Kenapa Diperingati Setiap 20 Juni?

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Kabar Daerah

  • Air Mancur Bergoyang dan Badokan Lezat, Rasakan Sensasi Kuliner Malam di Gladak Serang Probolinggo!

  • Dinkes Kota Tangerang Bantah 6 Mitos Soal TBC, Ayo Ketahui Faktanya, Jangan Asal Sebut!

  • Deretan Hotel Vintage di Pulau Bali, Nginap di Sini Terasa Hidup di Zaman Dulu

  • Deretan Hotel Dekat Pantai Paling Cakep di Pulau Bali, Paling Rekomendasi!

  • 2 Pengedar Sabu Dikirim ke Sel Kantor Polisi, Terima Info dari Warga Medan Belawan

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat