PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Iran menunjukkan bahwa mereka tidak gentar, kendati Presiden AS Donald Trum menggertak, bahwa Iran tidak akan pernah menang.
Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi menyebutkan, bahwa mereka memiliki hak untuk bela diri di bawah hukum internasional.
Setelah Amerika Serikat membunuh komandan militernya yang paling terkenal, Qassem Soleimani.
Ia menegaskan kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Jumat, 4 Januari 2020 waktu setempat.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Lina Mantan Istri Sule Meninggal Dunia dalam Perjalanan ke RS Al Islam Bandung
Dalam itu surat, seperti disitat dari Reuters, ia mengecam pembunuhan Soleimani sebagai terorisme yang nyata.
"adalah contoh nyata terorisme negara dan, sebagai tindakan kriminal, merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, termasuk, khususnya ... ... Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. "
Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Amerika Serikat membunuh Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden AS Donald Trump. Seorang pejabat senior administrasi Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.